Korban Fetish Kain Jarik Capai Puluhan, Psikolog Sebut Nama UNAIR jadi Kedok & Buat Orang Percaya
Kasus fetish kain jarik yang dilakukan oleh seorang mahasiswa di Surabaya ternyata memakan banyak korban.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
"Kami mencoba menghubungi sejak semalam ramai dibicarakan, tapi hingga sekarang yang bersangkutan tidak menjawab dan tidak hadir."
"Untuk itu kami terus melakukan pelacakan dan investigasi lanjutan," lanjutnya.
Untuk itu sidang komite etik Fakultas Ilmu Budaya Unair sedang mencoba menghubungi G dan keluarganya.
"Dulu pernah terjadi saat G jadi panitia maba, tapi tidak dilaporkan ke dekanat."
"Dan sekarang sudah viral di media sosial dan ada yang melapor makanya kami adakan sidak kode etik," tegasnya.
Cerita fetish kain jarik viral di jagat maya
Sebelumnya, cerita penyimpangan seksual dari lelaki berinisial 'G' viral di jagat maya.
Sosok G menjadi viral, lantaran perbuatannya yang diduga memiliki 'fetish kain lurik'.
Fetish tersebut membuat G meminta korban membungkus dirinya menggunakan kain jarik layaknya mayat.
Sosok F menjadi korban penyimpangan seksual G pun menceritakan apa yang ia alami.
Baca: Merasa Jijik, Korban Fetish Bungkus Kain Jarik Harap G Dikeluarkan dari Unair
F menceritakan, sosok G melakukan hal tersebut dengan dalih ingin melakukan riset untuk project tulisannya.
Setelah menyadari riset bungkus-membungkus itu palsu dan sengaja dilakukan untuk memperdaya korban, F akhirnya bercerita ke publik melalui utas yang ia buat di Twitter.
Meski kaget dan tak menyangka mengalami pelecehan seksual, F mengaku berani untuk speak up.
Ia menginginkan agar tidak ada lagi korban seperti dirinya hingga membuat pelaku benar-benar jera.
(Tribunnews.com/Maliana, Surya.co.id/Sulvi Sofiana)