Remaja 15 Tahun Menangis Dicabuli 3 Waria, Pelaku Pegangi Kedua Tangan hingga Celana Korban
RA dilecehkan oleh para waria yang biasa mangkal di daerah rumahnya, kawasan Pasar 26 Ilir Palembang.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja berinisial RA (15) mengalami pelecehan seksual oleh tiga orang waria.
RA dilecehkan oleh para waria yang biasa mangkal di daerah rumahnya, kawasan Pasar 26 Ilir Palembang.
Ia menyebut ketiga waria memegangi tangan serta celananya.
"Mereka seperti keroyokan, ada tiga pelakunya. Satu memegangi tangan kanan saya, satunya lagi tangan kiri saya. Dan satu pelaku lagi langsung menurunkan celana saya," ujar RA saat ditemui di kediamannya, Sabtu (1/7/2020).
Baca: Pimpinan Ponpes di Serang Diduga Cabuli 15 Santriwati di Kamar dan Mobil, Padahal Punya 3 Istri
Baca: POPULER: Anak Bunuh Ayah yang Siksa Ibu dan Perkosa Adik | Warga Meninggal saat Sembelih Kurban
Tak cukup sampai di situ, setelah melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku juga langsung merampas telepon genggam milik korban.
RA yang masih begitu muda, hanya bisa menangis sejadi-jadinya saat kejadian itu.
"Saya ditinggalkan begitu saja. Saya sempat teriak supaya handphone jangan dibawa kabur, soalnya itu punya ibu saya dan adik juga sekarang sekolah online pakai (handphone) itu."
"Tapi mereka malah bentak saya dan bilang kalau kamu mau handphone ini, panggil orang tua kamu ke sini," cerita RA dengan wajah yang terlihat begitu lesu.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di sebuah lorong yang berada persis di samping SPBU jalan merdeka kota Palembang, Jumat (1/7/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu RA berjalan kaki seorang diri setelah mengantar pulang sang pacar yang rumahnya berada tak jauh dari gedung SMP N 1 Jalan Pangeran Ario Kesuma Kecamatan Kemuning Palembang.
Baca: Ayah Tewas Gantung Diri, Anak Balita Bilang ke Tetangga: Bapak Lagi Tidur Pakai Tali
Baca: Tolong Ibu yang Disiksa Ayah dengan Parang, Anak Dibenturkan ke Dinding, Begini Nasibnya
Dikarenakan hari sudah malam dan suasana sepi, pemuda itu memilih jalan pintas untuk tembus di jalan merdeka.
"Saya sendirian, suasana juga sepi," ujar remaja putus sekolah ini.
Saat hampir keluar lorong yang berada di jalan merdeka tersebut, tiba-tiba dari arah belakang korban dikejutkan dengan tangan seseorang yang langsung memiting lehernya.
Tubuh korban juga didorong dan disandarkan pada tembok lorong tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.