Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

9 dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Dalam Status Awas Kekeringan Meteorologis

Saat ini ada sembilan daerah yang berstatus waspada, 16 wilayah berstatus siaga dan sembilan daerah berada dalam status awas kekeringan meteorologis.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 9 dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Dalam Status Awas Kekeringan Meteorologis
Pos Kupang/Aris Ninu
Lahan persawahan di Tambak, Borong, Manggarai Timur yang mengalami kekeringan. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang mencatat, sebanyak sembilan dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT dalam status waspada kekeringan meteorologis.

"Saat ini ada sembilan daerah yang berstatus waspada, 16 wilayah berstatus siaga dan sembilan daerah berada dalam status awas kekeringan meteorologis," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris Geru di Kupang, Minggu (2/8/2020), terkait ancaman kekeringan meteorologis di NTT.

Daerah yang berstatus waspada adalah wilayah bagian Utara Bajawa dan Wolomese di Kabupaten Ngada, Kelimutu di Kabupaten Ende, Paga dan Lela di Kabupaten Sikka, Buaysuri di Lembata, Teluk Mutiara di Kabupaten Alor.

Selain wilayah Paberiawai di Kabupaten Sumba Timur, wilayah Amarasi Barat di Kabupaten Kupang dan Amanuban Barat serta Polen di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) serta Insana di Timor Tengah Utara.

Baca: Indonesia Terancam Alami Kekeringan, Berikut Daerah yang Masuk Status Awas dan Waspada

Sementara 16 kabupaten yang masuk dalam status siaga adalah wilayah barat Komodo di Manggarai Barat, Lamba Leda di Manggarai Timur, Soa di Ngada, Aesesa Selatan di Kabupaten Ngada.

Kemudian wilayah Maurole dan Detusoko di Kabupaten Ende, Nita Lela dan Mego di Sikka, Lebatukan di Kabupaten Lembata, Kabola di Kabupaten Alor, Kota Tambolaka di Sumba Barat Daya, Lamboya di Sumba Barat, wilayah Umalulu, Karera, Pinu Pahar dan Pahunga Lodu di Sumba Timur dan Sabu Barat di Sabu Raijua.

Wilayah Maulafa dan Alak di Kota Kupang Maulafa dan Alak, Kupang Timur, Fatuleu, Kupang Tengah dan Taebenu di Kabupaten Kupang, Miomaffo Timur dan Biboki Utara di Timor Tengah Utara, wilayah Lamaknen, Kakuluk Mesak, Lasiolat dan Raihat di Kabupaten Belu.

Berita Rekomendasi

Sedangkan sembilan daerah yang masuk status awas kekeringan meteorologis adalah Wolojito di Kabupaten Ende, Waigeta di Sikka, Kambera, Kanatang, Matawai La Pawu, Haharu dan Kahaungu Eti di Kabupaten Sikka, Hawu Mehara di Sabu Raijua.

Selain itu wilayah Pantai Baru, Rote Timur dan Rote Barat Laut di Rote Ndao, Kelapa Lima, Maulafa, Kota Raja dan Oebobo di Kota Kupang, Amfoang Selatan dan Sulamu di Kabupaten Kupang, Amanuban Selatan di Timor Tengah Selatan Amanuban Selatan dan wilayah Atambua Selatan dan Kota Atambua di Belu.

BMKG menyebutkan, semua zona musim di Provinsi NTT kini berada dalam periode musim kemarau.

"Berdasarkan analisis musim pada 31 Juli 2020, saat ini 100 persen dari total zona musim masih berada dalam periode musim kemarau," kata Apolinaris.

Baca: Kekeringan di Lhokseumawe, Kementan Siap Bantu Pompanisasi dan Pipanisasi

BMKG mengingatkan, musim kemarau kini tengah terjadi pada 69 persen dari 342 daerah zona musim di Indonesia.

Kondisi ini, seiring dengan penguatan angin Monsun Australia yang mengalirkan massa udara dingin dan kering dari Benua Australia menuju Asia melewati Samudera Indonesia dan wilayah Benua Maritim Indonesia.

Wilayah-wilayah yang sebagian besarnya tengah mengalami musim kemarau di antaranya NTT, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Barat dan pesisir utara Banten.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas