Sopir Angkot yang Ngaku HRD Minta Korban Setor Rp 1,5 Juta & Kirim Foto Bugil untuk Tes Keperawanan
Sambil menahan tangisnya, SA korban penipuan Human Resource Departement ( HRD) palsu, menceritakan pengalaman buruknya saat ditipu pelaku.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM- Korban penipuan sopir angkot yang ngaku HRD menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya.
Perempuan tersebut dimintai uang total Rp 1,5 juta untuk biaya administrasi.
Bahkan korban juga diminta mengirim foto bugil untuk tes keperawanan.
Sambil menahan tangisnya, SA korban penipuan Human Resource Departement ( HRD) palsu, menceritakan pengalaman buruknya saat ditipu pelaku yang bermana Suherman (24).
"Awalnya saya melihat status WhatsApp teman saya tentang adanya lowongan pekerjaan di PT Ultra Jaya, saya tertarik. Kemudian saya mencoba dan direspons oleh pelaku di kolom komentar Facebook. Saya diminta untuk membuat lamaran," kata SA saat ditanyai oleh Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes R Sigiro, Senin (3/8/2020).
Setelah membuat surat lamaran, pelaku meminta korban untuk bertemu di daerah Pertigaan Cimareme, Kabupaten Bandung Barat.
Pertemuan sudah dilakukan.
Pelaku kemudian kembali menghubungi korban dan mengatakan bahwa jika ingin cepat diterima di pabrik susu tersebut, korban harus mengirim biaya administrasi sebanyak Rp 1,5 juta.
"Awalnya saya kirim via Gopay senilai Rp 500 ribu. Setelah itu, ia kembali meminta foto bugil saya dengan alasan tes keperawanan," ucap SA.
Baca: Sopir Angkot Ngaku HRD Tipu 11 Wanita untuk Kirim Foto Bugil, 4 Korban Disetubuhi, Beraksi di Kebun
Baca: Bukannya Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Situbondo Ini Malah Setubuhi Kliennya
Baca: Ayah Perkosa Anak Tiri Berulang Kali, Terbongkar saat Ibu Sengaja Intip dari Lubang Dinding Rumah
"Setelah saya foto, keesokan harinya ia kembali meminta uang ke saya, jika tidak transfer maka saya diancam foto tersebut akan disebarluaskan," kata SA sembari menangis.
Karena takut dengan ancaman tersebut, SA kemudian kembali mentransfer uang tunai kepada pelaku penipuan dan cabul tersebur senilai Rp 1 juta.
Namun, meskipun sudah ditransfer, pelaku masih tetap menyebarluaskan foto tanpa busana korban di media sosial.
"Saya diancam, hidup saya tidak akan tenang. Sebanyak Rp 1,5 juta uang saya transfer. Saya sampaikan kepada yang lain agar jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal dan jangan percaya pada lowongan kerja online. Semoga tidak ada korban lagi. Saya baru lulus sekolah, belum pernah bekerja," kata SA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.