Upaya Pemkot Bogor Pantau Pertumbuhan Balita Selama Pandemi Covid-19
Di masa Pandemi Covid-19, gizi balita menjadi rentan karena dampak ekonomi dan dampak pelayanan kesehatan yang kurang optimal
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di masa Pandemi Covid-19, gizi balita menjadi rentan karena dampak ekonomi dan dampak pelayanan kesehatan yang kurang optimal sehingga sangat diperlukan upaya memantau pertumbuhan balita agar status gizi balita terjaga dan tidak jatuh menjadi gizi buruk maupun stunting.
Selama ini pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan di posyandu, sedangkan mengacu pada situasi terkini, Kota Bogor dalam posisi Zona Oranye sehingga pelayanan di posyandu tidak direkomendasikan oleh Gugus Tugas Covid-19.
Walaupun demikian, pelayanan kesehatan terhadap bayi dan balita tidak boleh terhenti.
Bulan Agustus merupakan Bulan Penimbangan Balita (BPB) dimana dilaksanakan pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi kepada balita usia 6-59 bulan.
Balita usia 6-11 bulan mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A dosis tingggi warna biru dengan dosis 100.000 IU dan balita usia 12-59 bulan mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A dengan dosis 200.000 IU.
Berdasarkan pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian Vitamin A di Bulan Februari, data status gizi di Kota Bogor adalah underweight 5.46%, wasting 4.37% dan stunting 9,19%.
Sedangkan, capaian pemberian vitamin A bulan Februari cukup tinggi yaitu 98,17%.
Agar kegiatan Pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian Vitamin A bulan Agustus selama pandemi di Kota Bogor dapat terlaksana sesuai dengan tujuan, diperlukan koordinasi berjenjang dari Tingkat Kota hingga ke Tingkat Kelurahan.
Kegiatan ini diawali dengan Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian Vitamin A Bulan Agustus selama Pandemi di Kota Bogor untuk Puskesmas yang dilakukan pada Selasa (28/07/2020) melalui daring.
"Salah satu kelompok rawan dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah balita sehingga diperlukan pemantauan status gizi balita yang dapat dilakukan dengan pengukuran dan penimbangan balita melalui Bulan Penimbangan Balita. Hasil tersebut digunakan untuk dijadikan bahan perencanaan di masa yang akan datang," ujar Dr Erna Nuraena mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian Vitamin A Bulan Agustus selama Pandemi di Kota Bogor juga dilakukan untuk Lintas Sektor meliputi TP-PKK Kota, TP-PKK Kecamatan, TP-PKK Kelurahan, DPMPPA, Dinas Pendidikan, Himpaudi dan IBI yang dilaksanakan melalui daring pada Kamis (30/07/2020) lalu.
Yanti Dedi A. Rachim yang mewakili Ketua TP-PKK Kota Bogor selaku Bunda Peduli Stunting menyampaikan ucapan terima kasih dan memotivasi kepada jajaran TP-PKK baik di kecamatan, kelurahan dan posyandu.
"TP-PKK dan kader berperan sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan membiasakan cuci tangan dengan sabun," ujarnya.
Pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian Vitamin A bulan Agustus selama pandemi di Kota Bogor dilaksanakan dengan beberapa alternative pilihan cara diantaranya:
a. Kegiatan penimbangan, pengukuran balita dan pemberian vitamin A dilakukan di Posyandu/Rumah Kader/titik kumpul hasil kesepakatan, dengan sistem pembagian lokasi disetiap RT dan jadwal kedatangan balita sesuai protokol kesehatan:
- Jam 08.00 - 09.00: sasaran umur 0-11 bulan
- Jam 09.00 - 10.00: sasaran umur 12-24 bulan
- Jam 10.00 - 11.00: sasaran umur 24-36 bulan
- Jam 11.00 - 12.00: sasaran umur 36 - 59 bulan
b. Kegiatan penimbangan, pengukuran balita dan pemberian vitamin A dilakukan dengan kunjungan rumah baik oleh kader maupun oleh Petugas sesuai protokol Kesehatan.
c. Kegiatan penimbangan, pengukuran balita dilakukan secara mandiri oleh keluarga balita, kemudian menyetorkan hasilnya melalui daring (lewat whattapp atau SMS) kepada kader atau guru PAUD/TK/RA.
Selanjutnya vitamin A diambil atau dibagikan ke masing masing keluarga balita melalui kader atau guru PAUD/TK/RA.
Kemudian balita yang memiliki status gizi Bawah Garis Merah (BGM) akan dirujuk ke puskesmas untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) antara lain:
a. Membiasakan cuci tangan dengan sabun/handsanitizer
b. Petugas kesehatan, kader, keluarga balita/pengasuh, balita wajib menggunakan masker
c. Kader yang bertugas dalam kondisi sehat
d. Menerapkan jaga jarak minimal 1 meter ketika pelaksanaan
e. Penimbangan dan pemberian vitamin A diupayakan dilakukan tidak lebih dari 5 menit untuk setiap sasaran (segera pulang setelah selesai).
Setelah pelaksanaan selesai akan dilakukan Pencatatan dan Pelaporan dengan cara kader/guru PAUD/TK/RA melaporkan hasil kegiatan ke petugas kesehatan sesuai dan selanjutnya petugas kesehatan melakukan entry hasil pengukuran ke aplikasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
Demikian, Kota Bogor tetap mengupayakan Pemantauan Pertumbuhan balita seoptimal mungkin di masa Pandemi Covid-19 ini dengan target tingkat partisipasi balita di timbang mencapai 80% dan cakupan Pemberian Vitamin A 85%.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.