Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Selama 5 Detik, Tebing Obyek Wisata di Sumba Barat Daya Sepanjang 200 Meter Runtuh

Meski getaran gempa terasa kuat namun rumah warga di wilayahnya tidak ada yang rusak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Gempa Selama 5 Detik, Tebing Obyek Wisata di Sumba Barat Daya Sepanjang 200 Meter Runtuh
Dokumen Yohanis Ndara Bengo
Tebing di dekat obyek wisata Pantai Watu Malando, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) runtuh, usai gempa dengan magnitudo 5,5 

TRIBUNNEWS.COM, SUMBA - Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (5/8/2020) sore.

Guncangan membuat warga setempat lari berhamburan keluar rumah.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Desa Tana Mete, Kecamatan Kodi Balaghar, Yohanis Ndara Bengo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Bukan, hanya warga yang ketakutan, namun tebing setinggi ratusan meter yang terletak dekat pantai pun runtuh.

"Getaran gempanya dasyat sekali. Terasa sekitar lima detik, namun terjadi beberapa kali," ungkap Johanis.

"Tebing yang tinggi sekitar 200 meter yang terletak dekat obyek wisata Pantai Watu Malando, Pantai Bawana dan Pantai Ana Meha runtuh," sambung dia.

Baca: Gempa Sebanyak 2 Kali Guncang Kodi, Sumba Barat Daya NTT pada Sore Hari Ini

Johanis menyebut, tanah yang berada di dekat pantai pun retak.

Berita Rekomendasi

Meski getaran gempa terasa kuat, kata Johanis, namun rumah warga di wilayahnya tidak ada yang rusak.

"Nanti akan saya infokan kalau ada perkembangan tentang gempa," kata Johanis.

Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 16.27 Wita.

Episenter gempa tektonik itu, terletak pada koordinat 9,89 derajat lintang selatan dan 119,12 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 kilometer arah Barat Daya Wanokaka Kabupaten Sumba Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Arief, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.

Baca: Kadis PU Kabupaten Ngada NTT Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Pekerjaan Jalan Dana APBD 2018

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.

"Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Tambolaka, Waingapu, Waitabula, Kota Bima III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ungkap dia.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami," tutup dia. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Magnitudo 5,5 di Sumba Barat Daya, Warga Berhamburan Keluar, Tebing Pantai Runtuh"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas