Angkat Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kumuh di Banjarmasin, Dirut Bank Kalsel Raih Gelar Doktor
Banjarmasin juga menunjukkan angka perkembangan pembiayaan/kredit tertinggi di Kalsel dengan mendominasi 34,96 persen.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Banjarmasin Post Mariana
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin meraih gelar doktor di Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Rabu (5/8/2020).
Dalam disertasinya, Agus Syabarrudin mengangkat judul "Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Model Pembiayaan Pada Lingkungan Kumuh di Kota Banjarmasin".
Ia dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,98 dan berhak menyandang gelar Doktor sekaligus menjadikannya sebagai Dirut Bank Kalsel pertama yang memperoleh titel tersebut.
Dalam menyusun disertasinya, Agus Syabarrudin menjadikan Kota Banjarmasin sebagai objek penelitian.
Banjarmasin sebagai kota seribu sungai dengan lingkungan kumuh dibantaran sungai dan perkotaan, memiliki penduduk miskin terbanyak, secara persentase terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan menyentuh angka 14,66 persen.
Baca: Alasan Gerindra Usung Denny Indrayana di Pilgub Kalsel
Baca: Seorang Nelayan Ditemukan Mengapun
Baca: Selain Beirut Lebanon, Amonium Nitrat Juga Pernah Menimbulkan Ledakan Besar di 4 Kota Ini
g di Laut setelah Pencarian 22 Jam, Ternyata Positif Corona
Banjarmasin juga menunjukkan angka perkembangan pembiayaan/kredit tertinggi di Kalsel dengan mendominasi 34,96 persen.
Namun begitu, skema pembiayaan/kredit yang terimplementasikan belum menyentuh semua lapisan masyarakat di Banjarmasin.
Hal inilah yang kemudian menarik perhatian Agus untuk meneliti dan mengidentifikasi lebih lanjut serta memberikan suatu model pembiayaan baru dalam mendukung pemberdayaan masyarakat miskin di kota Banjarmasin.
Sebagaimana rencana perwujudannya, Agus menasbihkan Model Pembiayaan Non Ursury
(Rahmatan Lil'Alamin) yang diyakini dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan mengedepankan konsep komersial kemitraan dan charity.
Selanjutnya, model tersebut diterjemahkan menjadi RLAFM1 (Rahmatan Lil'Alamin Financing Model 1) yakni pembiayaan komersial dengan kemitraan, dan RLAFM2 (Rahmatan Lil'Alamin Financing Model 2) yakni pembiayaan dengan charity.
Baca: Bank Dunia Siap Mobilisasi Bantuan Pembiayaan untuk Lebanon
Model ini tentunya dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dan para praktisi lembaga keuangan untuk dapat diaplikasikan dalam rangka upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada Goals 1 (No Poverty) yakni upaya memberantas kemiskinan-no one left behind.
"Saya bersyukur meski kita saat ini berada di situasi pandemi serta tingginya intensitas kerja yang dilakukan, namun tetap diberi kemudahan untuk menyelesaikan Program Doktor di Fakultas Pertanian ULM. Saya berterima kasih kepada para promotor dan penguji yang memberikan bimbingan dan arahan sehingga proses ini bisa berjalan dengan baik, serta seluruh civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat," jelasnya.
Agus mengungkapkan harapannya agar gelar doktor yang ia raih juga bisa membuat Bank Kalsel terus maju dan berkembang terutama berperan dalam pemberdayaan masyarakat. (aol)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Sabet Gelar Doktor, Dirut Bank Kalsel Fokus Berdayakan Ekonomi Masyarakat