Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertimbangan Unair Drop Out Oknum Mahasiswa Kasus Fetish Kain Jarik Hingga Penyesalan Keluarga

Pernyataan bahwa oknum mahasiswa itu di-drop out disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof Moh Nasih

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pertimbangan Unair Drop Out Oknum Mahasiswa Kasus Fetish Kain Jarik Hingga Penyesalan Keluarga
Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Update Terbaru Dugaan Kasus Fetish Kain Jarik, Pelaku Resmi Dikeluarkan dari Universitas Airlangga 

"Jika memang memenuhi unsur kriminal, kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum," ujar Suko.

Teman Satu Angkatan Jadi Korban

Tak hanya menyasar mahasiswa baru, oknum mahasiswa tersebut rupanya juga pernah menjadikan teman satu angkatannya korban.

SW, teman satu angkatan G di kampus menuturkan kejadian yang dialaminya ketika menjadi korban pada 2015 lalu.

"Waktu itu saat saya sama dia masih menjadi mahasiswa baru (Maba). Bener-bener awal banget, soalnya kita satu jurusan yang sama," ungkap SW dilansir TribunJakarta dari SuryaMalang. 

Menurut penuturannya, G dulu tak menggunakan modus penelitian seperti yang saat ini ramai diberitakan.

"Kalau sekarang kan ramai dia untuk riset. Dulu enggak, bahkan sama sekali nggak ada kejanggalan. Ngobrol pun nggak mengarah ke sana, sangat normal," katanya.

Berita Rekomendasi

Kejanggalan mulai terjadi saat korban SW menginap di kamar kos G sepulang dari acara penyambutan mahasiswa baru di kampus.

"Sehari setelah acara, lupa tanggal berapa. Pokoknya pulang dari situ, saya nginep di kosnya, kejadiannya dini hari," katanya.

Sesampainya di kos, korban SW langsung merasa sangat lelah dan ngantuk sehingga memutuskan untuk tidur dulu.

"Pas dini hari saya bangun. G melakukan aksinya. Tapi nggak sampai ditutup rapat, ditali, seperti yang viral ini, cuman ditutup selimut. Anehnya, waktu itu saya nggak bisa berkutik, nggak bisa ngapa-ngapain, buat melek aja susah," katanya.

SW menambahkan, waktu itu ia sempat terbangun dua kali. Namun, ia merasa kelelahan sampai akhirnya kembali tertidur.

"Baru benar-benar bangun pas pagi hari. Jadi saya nggak tahu aksinya berapa lama. Pas melek, sudah ditutup selimut," katanya.

Sebelum ke kos, korban SW dan G sempat membeli nasi goreng terlebih dahulu. Menurutnya, G tidak menunjukkan keanehan.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas