Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Korban Terseret Ombak Pantai Goa Cemara Ditemukan, Berjarak 3 Km dari Lokasi Tenggelam

Satu di antara lima korban yang masih hilang akibat terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Sanden, Kabupaten Bantul, ditemukan.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Satu Korban Terseret Ombak Pantai Goa Cemara Ditemukan, Berjarak 3 Km dari Lokasi Tenggelam
TRIBUNJOGJA.COM/HENDY KURNIAWAN
Di titik inilah tujuh korban diempas ombak laut selatan di Pantai Goa Cemara, Bantul, Kamis (6/8/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara lima korban yang masih hilang akibat terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Sanden, Kabupaten Bantul, berhasil ditemukan.

Korban yang berusia anak-anak ditemukan jauh dari bibir pantai, Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Lokasi penemuan korban berada di Pandansimo, Srandakan, sekitar tiga kilometer dari lokasi korban tenggelam.

Baca: Inilah Titik Lokasi 7 Orang Terseret Ombak Pantai Goa Cemara, Korban Diduga Terjebak di Palung Laut

Baca: Kronologi 7 Orang Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara Bantul, 2 Ditemukan Tewas, 5 dalam Pencarian

Jenazah korban tiba di posko pada pukul 19.45 WIB malam ini.

Namun, terkait kondisi korban, sampai kini belum diketahui.

Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kalasan, Kabupaten Sleman.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, reporter Tribunjogja.com masih berupaya menggali informasi lebih detil terkait penemuan satu korban tersebut.

Diketahui, kejadian nahas ini bermula saat belasan rombongan keluarga asal Tempel, Sleman, berwisata di Pantai Goa Cemara, Kamis (6/8/2020).

Di tengah aktivitas bermain di tepi pantai, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret mereka ke tengah laut.

Kala itu, ketinggian ombak mencapai 3-4 meter.

Baca: Kabar Terbaru Pencarian 5 Korban Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara: Telurusuri Darat, Laut, Udara

Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian wisatawan yang hanyut terseret ombak di pantai Gua Cemara, Bantul, Kamis (6/8/2020).
Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian wisatawan yang hanyut terseret ombak di pantai Gua Cemara, Bantul, Kamis (6/8/2020). (Dok. Basarnas Yogyakarta)

“Mulanya empat orang anak hanyut terbawa ombak. Melihat anaknya terseret, orang tua korban terjun untuk mencoba menyelamatkan, bersama satu kerabatnya lagi."


"Mereka semua justru ikut terseret," jelas Komandan Satlinmas SAR DIY Wilayah 4, Dwi Rias Pamuji kepada Tribun Jogja, Kamis kemarin siang.

Menurutnya, wisatawan nahas tersebut diduga hanyut karena adanya gelombang arus bawah, kemudian terjebak di palung laut.

Akibatnya, korban hampir tidak mungkin terlihat dari permukaan air.

“Begitu arus bawah, itu mereka langsung tergulung,” jelas Dwi.

Dua dari korban yang terseret pun dapat dievakuasi, mereka adalah Ulli Nur Rochmi (28) serta Ahmad Nur Fauzi (30).

Keduanya dilarikan ke Puskesmas Sanden, tetapi akhirnya meninggal dunia.

Jenazah lalu dibawa ke rumah duka di Tempel, Sleman.

Sementara lima korban lainnya adalah Joko Widodo (38) suami korban Ulli, Muhammad Zafir Zakir Alfarizi (8), Muhammad Rizky Romadhon (7), Ahmad Chairul Fatah (4)–menurut informasi ketiga anak ini adalah putra dari Joko dan Ulli.

Seorang korban lain adalah Muhammad Zidan Abdori (8).

Baca: 5 Orang Terseret Ombak Pantai Goa Cemara, Tim Basarnas Yogyakarta Sisir Tepi Laut dengan Jet Ski

Baca: Kronologi 7 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara, 2 Korban Hanyut saat Berusaha Menolong

Hingga kemarin malam, kelimanya masih dalam upaya pencarian tim search and rescue (SAR) gabungan.

Yunian Nuryantoko, seorang Linsar di Pantai Gua Cemara, adalah orang yang mengevakuasi Ulli dan Ahmad Nur.

Pada hari nahas itu, ia tidak sedang menjaga pantai.

Namun, biasanya ia tetap datang ke pantai untuk sekadar kumpul bersama teman sekaligus menjaga parkiran pantai.

Sesampai di pantai, Yunian mendapatkan kabar dari seorang nelayan, ada korban terseret arus ombak.

Dia pun langsung bergegas ke sana.

Awalnya informasi ada empat orang yang terseret arus.

"Ternyata benar ada yang terseret arus, di situ saya langsung mengambil tali tambang dan pelampung untuk membantu korban."

"Saat itu, hanya dua korban saja yang masih terlihat di permukaan air," terangnya kepada Tribun Jogja.

Adapun, pertama yang berhasil ditolongnya ialah korban laki-laki (Ahmad Nur Fauzi) karena posisinya paling dekat dengan permukaan air.

Setelah ditolong korban dibawa ke tepi pantai dan diberikan pertolongan pertama.

"Langsung saya berikan tindakan pada korban serta memberikan napas buatan. Saat itu korban sempat memuntahkan air, tapi kondisinya memang sangat lemah."

"Kemudian, langsung dibawa ke rumah sakit oleh petugas lainnya," jelas Yunian.

Berselang beberapa menit, korban wanita (Ulli Nur Rochmi) muncul ke permukaan.

Lalu berhasil diangkat ke tepi pantai dengan kondisi sudah lemas.

Saat diberikan tindakan dan upaya napas buatan, korban sudah tak bereaksi.

"Saat menolong korban yang kedua ombak sangat tinggi. Sekitar empat kali saya diempas ombak besar."

"Di situ, posisi saya sedang menggendong korban sambil melindunginya dari deburan ombak yang besar itu," ujar Yunian.

Namun, untuk korban lainnya, kata dia, saat itu sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.

"Saya pikir total hanya ada 4 korban, jadi sisa 2 orang korban lagi. Ternyata pengakuan dari keluarga korban ada 7 orang, berarti ada 5 orang lagi."

"Di situ kaki saya langsung lemas," ungkapnya.

Sempat Diingatkan

Sebenarnya, rombongan wisatawan tersebut sebelumnya sudah diingatkan oleh Mukijan, seorang penjaga Pantai Goa Cemara.

Pria yang akrab disapa Mbah Jolodong ini bercerita, melihat ombak laut yang cukup tinggi, dia berinisiatif untuk mengingatkan agar jangan bermain terlalu dekat dengan air.

Setelah itu, Mbah Jalodong meninggalkan lokasi untuk pergi melayat ke satu tempat.

Sejak kemudian dia mendapat kabar melalui sambungan telepon jika ada wisatawan terseret ombak di Pantai Gua Cemara.

“Terus saya tanya, apa itu orang yang bermain bola pagi tadi (kemarin)? Kawan saya jawab, memang mereka orangnya," ungkap dia.

Proses pencarian

Petugas SAR gabungan melakukan briefing sebelum melakukan pencarian korban hilang di Pantai Goa Cemara Bantul, Jumat (7/8/2020)
Petugas SAR gabungan melakukan briefing sebelum melakukan pencarian korban hilang di Pantai Goa Cemara Bantul, Jumat (7/8/2020) (Dok Basarnas Yogyakarta via TribunJogja)

Tim Basarnas Yogyakarta membentuk tiga regu untuk melakukan pencarian lima korban hanyut yang belum ditemukan.

Tiga regu tersebut bergerak menuju Pantai Baru untuk arah barat, dan ke timur sampai Pantai Pandansari.

Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta, Asnawi menyampaikan, pihaknya terdapat 15 anggota yang sudah disiapkan.

Mereka bergerak bersama jajaran lain, di antaranya Polairud Polda DIY, Satlinmas Rescue Istimewa, serta jajaran lain.

Selain pencarian di perairan, Tim Basarnas juga menyisir pantai.

Lantaran kondisi malam hari tidak optimal, Tim Basarnas hanya membatasi pencarian kemarin dibatasi hingga pukul 23.00 WIB.

"Karena malam hari kan. Kondisi perairan serta jangkauan susah," jelas dia, semalam.

Kendala dalam pencarian tadi malam, Tim Basarnar menyebut jika arus laut mengarah ke timur, sementara angin berembus ke arah Barat.

Akibatnya, para relawan sedikit kebingungan.

Asnawi berharap, korban dapat ditemukan di tepian pantai mengingat ombak mulai surut.

Ia juga meminta agar untuk sementara akses masuk wisata ditutup terlebih dahulu guna menjaga kondusivitas lokasi.

Melihat kondisi terkini, Tim Basarnas sepakat mendirikan posko darurat dan informasi di sekitar Pantai Goa Cemara.

Asnawi menyampaikan, pihaknya tetap berusaha untuk terus melakukan pencarian hingga kelima korban ditemukan.

"Posko informasi dan kedaruratan sudah kami dirikan. Pencarian akan dioptimalkan besok (hari ini) sembari melihat cuaca dan kondisi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah Titik Korban Diempas Ombak Laut Selatan, 7 Orang Tergulung Ombak Goa Cemara dan BREAKING NEWS : Satu Korban Hanyut di Pantai Goa Cemara Berhasil Ditemukan

(Tribunjogja/Hendy Kurniawan/Miftahul Huda/Christi Mahatma Wardhani)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas