Cerita Perjuangan ART yang Melahirkan Bayi Kembar 3, Ditinggal Suami Sejak Usia Kandungan 3 Bulan
Cerita perjuangan seorang IRT yang melahirkan bayi kembar tiga. Ditinggal suami saat usia kandungan tiga bulan.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM -- Cerita perjuangan seorang ART yang melahirkan bayi kembar tiga.
Ditinggal suami saat usia kandungan tiga bulan.
Ruang Kana di Lantai 6 RS Siloam Kupang, Sabtu (8/8/2020) malam tampak tenang.
Di salah satu bangsal, tampak seorang wanita paruh baya berbaring diselimuti kain panas cokelat.
Di lengan kirinya, berbaring bayi mungil yang diselimuti kain motif bunga warna pink.
Sementara di lengan kanan, berbaring dua bayi. Juga diselimuti kain motif bunga warna hijau.
Efi Bani (36), perempuan itu tampak tersenyum saat memperhatikan ketiga bayi dalam rengkuhannya.
Ketiganya belum juga berusia sehari.
Mungil, menggemaskan dan tampak sangat tenang menikmati tidur di sisi ibu mereka.
Ketika disapa, Efi yang sehari harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga salah seorang dokter itu tampak tenang dan membalas dengan senyum bahagia.
"Ini sonde rencana kaka, tapi Tuhan kasih berkat tiga memang," ujarnya ketika ditanya POS-KUPANG.COM.
Baca: Ada Bayi Dibuang di Palmerah, Polisi Data Ibu Melahirkan di Wilayah Tersebut
Baca: POPULER - Ayah di Cirebon Perkosa Anak Tiri sejak 2019 hingga Hamil Namun Bayi Meninggal Dunia
Baca: Kedekatan Ibu dan Bayi akan Membantu Hormon Oksitosin Memproduksi ASI
Perempuan kelahiran Silu Camplong, Kabupaten Kupang tiga puluh enam tahun silam itu mengaku amat bahagia karena tiga malaikat kecil yang dilahirkannya dalam kondisi sehat.
"Beta senang kaka, bahagia sekali. Yang pertama perempuan, duanya laki laki," timpalnya.
Efi menceritakan, dokter yang menanganinya sempat menganjurkan untuk menjadwalkan operasi pada 17 Agustus nanti.
Namun, Jumat pagi, ia merasa ada kontraksi di perutnya.
Ia lalu memutuskan untuk langsung ke RS Siloam untuk mendapat perawatan.
"Kemari pagi kesini, nginap lalu tadi pagi katanya siap untuk masuk kamar operasi," kisah sulung dari lima bersaudara ini.
Saat masuk kamar operasi, ia sempat takut dan gugup. Namun itu tidak bertahan lama. Setelah berserah dan berdoa, ia merasa siap dan kuat untuk menghadapi operasi.
"Beta banyak berdoa saja kaka, karena memang awalnya agak takut," katanya.
Saat saat itu, ia hanya berpikir soal keselamatan ketiga anaknya.
Ia telah bersiap, meski sejak tiga bulan kehamilanya, suaminya pergi meninggalkannya enatah kemana tanpa meninggalkan pesan ataupun kabar.
"Beta hanya pikir kasih besar mereka sekarang, itu saja," ujarnya ketika disinggung tentang pasangannya.
Selama masa kehamilannya, ia rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter. Ia mengaku bahkan telah tahu kondisi calon bayinya yang kembar tiga. Berkat pendampingan ibunya angkatnya, Halena Suan (52) dan salah satu saudarinya, Sindy Patmaro (21) ia melalui hari hari hingga proses operasi berjalan sukses.
"Harapan hanya mereka nanti jadi anak yang baik dan berguna untuk keluarga dan juga bangsa negara," harapnya.
Perempuan yang tinggal di daerah Jalur 40 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu mengaku belum memberi nama untuk ketiga anak yang baru dilahirkannya.
"Ini anak kedua, beta juga masih bingung cari nama," katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim dokter RS Siloam Kupang yang telah membantu proses persalinan anak kelima, keenam dan ketujuhnya itu.
Dr anastasia Michelle yang menangani pasca operasi persalinan mengatakan kondisi ibu dan ketiga bayinya sehat. Penanganan pemulihan pasca operasi tetap dilakukan dengan standar medik.
"Saat ini stabil tidak ada masalah dari keadaan ibu, demikian pula ketiga anaknya. Karena kondisi saat lahir baik, tidak ada penangan khusus," ujar dr Michelle saat diwawancara.
Ia mengatakan, kondisi luka operasi dan pemulihan pasca operasi baik sehingga dilaksanakan perawatan pasca operasi dengan betrest total.
Sebelumnya, Direktur RS Siloam dr Hans Lie yang dihubungi menjelaskan, operasi persalinan kepada pasien Efi Bani berlangsung sukses.
Tim dokter yang terdiri dari dr.Jenny E. Pally, Sp.OG, dr.Andi Muhari Barzah Sp.An dan dr.Yosef Oematan, Sp.A bersama tim medis melakukan operasi sekira pukul 09.30 Wita.
"Tadi pagi, pasien melahirkan secara operasi atau istilahnya ection cesarea. Ibu dan dan bayi sehat. Lahir sekitara jam 10 pagi," katanya.
Ketiga bayi tersebut masing masing bayi pertama berjenis kelamin perempuan dengan berat 2550 gram dan panjang 45 cm lahir pada 10.07 Wita, selanjutnya bayi kedua laki laku dengan berat 1.800 gram dan panjang 41 cm lahir pada 10.08 Wita dan bayi ketiga laki laki dengan berat 2.600 gram dan panjang 48 cm lahir pada 10.09 Wita.
Dalam catatan, ini bayi kembar pertama yang lahir di Kupang pada tahun 2020. Sebelumnya pada 23 Februari 2019, Ny Rince Bell (29), juga melahirkan tiga bayi kembar di RSUD Prof WZ Johannes Kupang.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul "Perjuangan Ibu di Kupang Lahirkan Bayi Kembar Tiga, "Hanya Pikir Kasih Besar Mereka Saja"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.