POPULER Regional: Wanita Gadaikan Sertifikat Adik Ipar Rp 221 Juta | ART Lahirkan Bayi Kembar 3
Berikut ini berita populer dalam 24 jam terakhir. Seorang wanita asal Wonogiri nekat menggadaikan sertifikat tanah milik adik iparnya.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini berita populer dalam 24 jam terakhir.
Seorang wanita asal Wonogiri nekat menggadaikan sertifikat tanah milik adik iparnya.
Pelaku ditangkap setelah jadi buron selama 2 tahun.
Kisah mengharukan datang dari seorang ART di Kupang yang melahirkan tiga anak kembarnya.
Ia ditinggal suami sejak kandungan usia tiga bulan.
Baca: POPULER Seleb: Penyebab Nagita Nangis Tiap Malam| Lagi, Mina Eks-AOA Lukai Pergelangan Tangannya
1. Wanita Gadaikan Sertifikat Tanah Adik Ipar Rp 221 Juta
SA tampak tertunduk lesu di tahanan Mapolres Wonogiri.
SA nekat mencuri sertifikat tanah milik keluarganya, yang masih merupakan adik ipar tersangka.
Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing mengatakan, kejadian itu terjadi pada Desember 2018 lalu.
"Tempat Kejadian Perkaranya ada di kawasan Desa Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri," katanya.
Baca: Aksi Brutal Oknum Ormas di Solo Bubarkan Pernikahan dan Maki-maki Polisi
Baca: 64.555 Siswa Ikuti Ajang Kihajar Stem Basic Kemendikbud Secara Daring
Baca: Seorang Pria Diterkam Buaya Diduga Sepanjang 4 M saat Mencuci Timah, Dibawa ke Tengah Sungai
2. Acara Keluarga di Solo Dibubarkan
Sebuah acara keluarga di Solo dibubarkan oleh sekelompok orang.
Akibat insiden tersebut, sebanyak tiga orang terluka.
Sebuah video yang merekam dugaan penyerangan oleh sekelompok orang terjadi di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo tersebar di media sosial.
Dalam video itu, terdengar pekikan sekelompok orang yang diduga hendak membubarkan suatu acara.
Pekikan 'Bubar.. Bubar.. Bubar' terdengar beberapa kali dalam video tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah personel kepolisian berpakaian dan bersenjata lengkap juga tampak tiba dan disiagakan di lokasi kejadian.
Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta menyampaikan kejadian terjadi Sabtu (8/8/2020) menjelang salat Maghrib atau sekira pukul 17.30 WIB.
"Sore itu disinyalir ada acara adat di lokasi kejadian, kemudian kami mendapat laporan dan mengecek ke lokasi," terang Adis kepada TribunSolo.com, Minggu (9/8/2020).
3. Perjuangan ART Lahirkan Bayi Kembar 3, Ditinggal Suami
Cerita perjuangan seorang ART yang melahirkan bayi kembar tiga.
Ditinggal suami saat usia kandungan tiga bulan.
Ruang Kana di Lantai 6 RS Siloam Kupang, Sabtu (8/8/2020) malam tampak tenang.
Di salah satu bangsal, tampak seorang wanita paruh baya berbaring diselimuti kain panas cokelat.
Di lengan kirinya, berbaring bayi mungil yang diselimuti kain motif bunga warna pink.
Sementara di lengan kanan, berbaring dua bayi. Juga diselimuti kain motif bunga warna hijau.
Efi Bani (36), perempuan itu tampak tersenyum saat memperhatikan ketiga bayi dalam rengkuhannya.
Ketiganya belum juga berusia sehari.
Mungil, menggemaskan dan tampak sangat tenang menikmati tidur di sisi ibu mereka.
4. Kapolresta Solo Dipukul Oknum Ormas
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai harus rela kena pukul oknum ormas saat berusaha mengevakuasi korban di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).
"Waktu berupaya melindungi korban, mereka (oknum ormas) sempat memukul saya," kata Andy, Minggu (9/8/2020).
"Namun, saya tetap bertahan mengamankan korban," tambahnya.
Andy mengaku tidak mengingat berapa jumlah pukulan yang mengenai dirinya saat mengevakuasi korban.
"Saya tidak ingat," ujarnya.
"Waktu itu kita sampaikan korban akan keluar rumah, tetapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat dan saya berusaha melindungi korban," imbuhnya.
5. Kronologi Pembubaran Acara Keluarga di Solo
Sekelompok ormas membubarkan acara keluarga di Solo.
Beredar video saat pembubaran terjadi.
Ada teriakan 'bubar..bubar' dalam video tersebut.
Dugaan pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) terjadi di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dugaan pembubaran itu bermula dari oknum ormas mendatangi lokasi kejadian sekira pukul 16.00 WIB.
Mereka sampai menutup jalanan kampung sepanjang kurang lebih 200 meter, mulai dari pintu masuk hingga ke lokasi kejadian.
Itu diduga dipicu lantaran ormas mendapatkan informasi akan diadakannya penyelenggaraan upacara adat di lokasi kejadian.
(Tribunnews.com)