Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjuangan 2 Siswi SMA Rela Jadi Pemetik Kopi Agar Bisa Mengikuti Sekolah Online di Pagaralam

Dua siswi SMA Negeri di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan terpaksa harus menjadi buruh harian sebagai pemetik kopi di kebun.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Perjuangan 2 Siswi SMA Rela Jadi Pemetik Kopi Agar Bisa Mengikuti Sekolah Online di Pagaralam
Handout/ Tribunsumsel.com
Rika Puspita Sari, siswi SMA di Pagaralam yang terpaksa harus menjadi buruh harian pemetik kopi untuk bisa membeli kuota 

Respons DPRD

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Pagaralam Jenni Sandiyah angkat bicara.

Seharusnya pihak sekolah dapat mendata siswa yang tidak mampu di setiap sekolah.

Hal ini untuk membantu agar siswa yang tidak mampu tersebut tetap bisa belajar meskipun tidak secara online atau daring.

"Sebenarnya pihak sekolah sudah menyiapkan sistem lain agar semua siswa dapat belajar meskipun bukan dengan cara online."

"Pihak sekolah menyiapkan sistem Luring yaitu siswa bisa datang kesekolah untuk mendapatkan tugas dari guru mata pelajaran," ujarnya.

Baca: Mendikbud Nadiem Makarim: Sekolah yang Gelar Tatap Muka Tetap Berlakukan Pembelajaran Jarak Jauh

Nantinya siswa dan guru bisa menentukan waktu mengambil tugas dan menyerahkannya kembali kesekolah.

Berita Rekomendasi

"Sistem ini juga bisa membantu siswa dapat belajar meskipun tidak memiliki smartphone dan tidak mampu membeli kuota internet," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam, Cholmin belum lama ini menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Gugus Tugas terkait rencana akan menggelar KBM dengan tatap muka.

"Kita sudah rapatkan ini dengan pihak Gugus Tugas. Rencananya KBM tatap muka akan kita lakukan namun dengan protokol kesehatan.

Baca: Soal Pembelajaran Jarak Jauh, Menteri Nadiem Diminta Banyak Turun Lapangan

Siswa hanya sekolah tiga hari sekali karena kita akan memberlakukan sistem sekolah ganjil genap," ujarnya.

Sistem ini akan menjadi rencana KBM untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa baik masalah susah sinyal dan juga tidak ada smartphone dan kuota.

"Ini akan kita bahas bersama sekolah tingkat SMA dan SMP. Nanti kita akan berkoordinasi juga dengan komite agar rencana ini bisa dibahas lebih matang lagi dan tetap bisa mencegah penularan Covid-19," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Demi Bisa Beli Kuota dan HP, Dua Siswi di Pagaralam Terpaksa Jadi Buruh Harian Pemetik Kopi, https://sumsel.tribunnews.com/2020/08/11/demi-bisa-beli-kuota-dan-hp-dua-siswi-di-pagaralam-rela-jadi-buruh-harian-pemetik-kopi.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Siswa di Pagaralam Jadi Buruh Harian Demi Beli Smartphone Untuk Belajar Daring, Ini Kata Ketua DPRD

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas