Fakta Tower Darurat SUTET di Sumedang Roboh, Dugaan Sementara hingga Kesaksian Warga
Tower darurat SUTET di Sumedang roboh Rabu (12/8/2020) petang, berikut dugaan sementara hingga kesaksian warga.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Tower darurat saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) roboh di Dusun Pasir Angin, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Tower darurat setinggi 20 meter itu roboh pada Rabu (12/8/2020) petang.
Akibatnya sejumlah pekerja meninggal dunia akibat peristiwa itu.
Meski penyebab peristiwa belum terungkap, ada beberapa dugaan di balik robohnya tower darurat milik PLN itu.
Berikut sejumlah fakta terkait yang dirangkum Tribunnews.com:
Diduga Ada Angin Kencang hingga Pergeseran Tanah
Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Yanto mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Sementara ada dugaan bahwa angin kencang menjadi penyebab tower darurat itu bisa roboh.
"Untuk masalah angin kencang nanti kami akan melakukan penyelidikan," terang AKP Yanto dilansir Tribunjabar.id.
"Masalah ini jatuhnya bagaimana hasil penyelidikan akan kami sampaikan," tambahnya.
Soal angin kencang juga disebutkan oleh Pengawas Konsorsium Proyek, Robi Yoeniar.
Robi mengatakan, sebelum peristiwa terjadi memang ada hembusan angin kencang di sekitar lokasi.
Bahkan ia sempat merasakan sendiri angin kencang tersebut ketika turun dari tower darurat.
Kala itu hembusan angin kencang datang secara tiba-tiba dan menghantam tower.
Padahal kondisi cuaca di hari kejadian sedang tidak dalam keadaan mendung.
Namun Robi tak menampik ada kemungkinan bahwa hembusan angin kencang menjadi faktor penyebab tower darurat roboh.
Baca: Tower SUTET di Sumedang Roboh Tewaskan 4 Orang, Pengawas Proyek Sebut Ada Angin Kencang
Baca: Begini Detik-Detik Tower Emergency SUTET Listrik di Sumedang Roboh Hingga Menewaskan Empat Orang
"Kami belum bisa pastikan karena harus dilakukan investigasi dulu."
"Tapi kebetulan pas saya kemarin turun dari atas anginnya cukup kencang," jelas Robi.
Selain soal angin, Robi juga berbicara perihal pergeseran tanah yang mungkin terjadi.
Robi menjelaskan, penyebab tower darurat roboh juga bsia dikarenakan ada pergerseran tanah di helical.
"Bisa juga ada pergeseran tanah di helical," ungkap Robi.
Pekerjaan Sudah Selesai
AKP Yanto mengungkapkan pekerjaan para pekerjaan sebenarnya sudah rampung.
Masih dilansir Tribunjabar.id, awalnya mereka akan membereskan tower pancang yang digunakan.
Namun ternyata tower pancang yang digunakan roboh dan pekerja ikut terjatuh.
"Ketika bangunan emergency tower itu selesai dikerjakan, kemudian niatnya tower pancang itu akan dibereskan."
"Tapi tower pancang yang digunakan runtuh," tutur AKP Yanto pada Kamis (13/8/2020).
Pekerja Jatuh Bersama Tower
Ketika ditemui di lokasi kejadian, AKP Yanto menuturkan tower pancang digunakan sebagai pengaman para pekerja.
Masih dilansir Tribunjabar.id, tower itu ternyata roboh dan pekerja terbawa jatuh.
Para pekerja ikut terjatuh bersama tower karena mereka menggunakan baju pengaman.
"Pada saat sekitar 20 meter tower pancang yang digunakan untuk pengamanan para pekerja runtuh," ucap AKP Yanto.
"Sehingga pekerja yang menggunakan baju pengaman terbawa jatuh dengan tower pancang," imbuhnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Robi yang mengatakan pengerjaan SUTET memang sudah selesai semua.
Para pekerja seharusnya tinggal menurunkan tower darurat yang digunakan.
Baca: Ada Angin Kencang saat Tower Emergency SUTET Listrik Roboh dan Tewaskan Empat Pekerja di Sumedang
Baca: Diduga Tali Sling Copot yang Picu Jatuhnya Empat Pekerja Tower SUTET di Sumedang
Pengawas Konsorsium Pastikan Pekerja Pakai Pengaman
Dalam peristiwa ini, empat pekerja menjadi korban dan dinyatakan meninggal dunia.
Robi memastikan, para pekerja sudah dilengkap dengan pengaman saat bekerja.
Kemudian karena tak bisa menyelamatkan diri, mereka terjatuh bersama dengan tower darurat.
Menurut penjelasan Robi, para pekerja bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Namun ada seorang pekerja yang ingin menyelesaikan pekerjaan sehingga dilanjut selama satu jam.
Meski demikian, penambahan waktu bekerja itu masih menggunakan alat pengamanan.
"Tapi ada pegawai yang merasa nanggung (bekerja), jadi lanjut satu jam dengan mengutamakan keselamatan," ujar Robi dikutip dari Tribunjabar.id.
Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Kejadian
Deni Abdullah (38) seorang warga setempat membeberkan ada empat pekerja berada di atas tower.
Mereka diketahui sedang mengerjakan proyek tower tahap kedua.
Dari kejadian ini, dua pekerja tewas di lokasi, sedangkan dua lainnya meninggal dunia di Puskesmas Tanjungsari.
Sehingga total korban dari peristiwa robohnya tiang darurat SUTET sebanyak empat pekerja.
"Pekerja yang di atas empat orang, tewas semuanya jatuh sama towernya," tandas Deni diberitakan Tribunjabar.id.
(Tribunnews.com/Febia Rosada, Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin)