Ribuan Identitas Dicatut untuk Dukung Bapaslon Perseorangan Pilkada 2020, Warga di Gunungkidul Demo
Ribuan warga demo di Balai Kalurahan Nglegi, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Kamis (13/08/2020) siang menuntut dua pamong Kalurahan mundur.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL -Ribuan warga berunjuk rasa di Balai Kalurahan Nglegi, Kapanewon Patuk, Gunungkidul pada Kamis (13/08/2020) siang.
Mereka menuntut dua pamong Kalurahan mundur dari jabatannya.
Ketika demo, warga membawa sertai berbagai spanduk dan meneriakkan tuntutan.
Baca: Satu Keluarga di Playen Gunungkidul Keracunan Ubi Jalar, Satu Orang Tewas
Sementara di dalam ruangan, upaya mediasi dilakukan melibatkan Kapolsek Patuk AKP Hendra Prastawa.
Koordinator aksi, Amri Nugroho menuturkan tuntutan ini bermula dari terungkapnya sekitar 2 ribuan identitas warga dicatut.
Ribuan data KTP-El dijadikan bukti dukungan bakal pasangan calon (bapaslon) perseorangan Pilkada 2020.
"Ketahuannya saat proses verifikasi faktual kemarin. Kami kaget kok banyak warga kami yang jadi pendukung," papar Amri pada wartawan.
Baca: Catut Nama Pejabat, 4 Narapidana Penghuni Lapas Kuningan Tipu Puluhan WNI di 17 Negara
Warga yang didatangi petugas verifikasi sontak kebingungan, mereka merasa tidak pernah memberikan dukungan.
Warga pun sepakat melakukan penelusuran sumber kekeliruan tersebut.
Terungkap ada dua pamong kelurahan, Sudiyono dan Wartono yang melakukan hal tersebut.
Mediasi sempat dilakukan antara warga dan keduanya.
"Saat mediasi mereka tidak mengaku dan kukuh tidak mau mundur dari jabatannya," jelas Amri.
Warga yang emosi akhirnya menggelar unjuk rasa, menuntut keduanya mundur dari jabatannya.
Amri menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum jika keduanya bersikeras tidak mengakui.
Sebab, warga yang dicatut ternyata sebagian di antaranya sudah meninggal dunia.
Bahkan ada oknum PNS, TNI, dan Polri yang ikut tercatut.
Amri memperkirakan ada sekitar 2.900 identitas yang dicatut.
"Apa pun hasilnya di pengadilan nanti, kami tetap meminta keduanya mundur," tegasnya.
Saat mediasi dilakukan, Sudiyono dan Wartono yang diduga menjadi pelaku menyatakan akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Keduanya menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya saat ini.
Pernyataan itu membuat para pengunjuk rasa meradang.
"Saya tetap akan mengabdi dan menjalan tugas sesuai jabatan saya saat ini," ujar Sudiyono
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Ribuan Identitas Dicatut, Warga Nglegi Patuk Tuntut Pejabat Desa Mundur,