Kapal Tunda TB Immanuel WGSR 3 Masih Hilang, Kapal Tongkang Justru Terdampar di Sumenep
Kapal TB Immanuel WGSR 3 dari Gresik yang dilaporkan hilang sejak 21 Juli 2020 hingga kini belum ditemukan, pencarian kapal dan 10 kru dilanjutkan.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Kapal Tunda atau Tug Boat TB Immanuel WGSR 3 dari pelabuhan Gresik yang dilaporkan hilang sejak 21 Juli 2020 hingga kini belum ditemukan.
Kabar terbaru justru menyebut kapal tongkang AP 610 yang ditarik kapal TB Immanuel WGSR 3 terdampar di Sumenep, Madura.
Sebelumnya kapal tongkang itu ditemukan di Pulau Sarege, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kapal tongkang itu kembali hanyut hingga terdampar di Madura.
"Kapal tongkang saat ditemukan di Pulau Sarege, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan tidak ada jangkar, kapal jalan, terdampar di Madura sekarang. Kami perintah kapal tongkangnya itu segera diambil agar tidak sampai jalan," papar Capt Masri T Randa, Kasi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Jumat (14/8/2020) .
Baca: Selundupkan Tiga Mayat ABK Kapal di Batam, Dua Pimpinan PT SMB Jadi Tersangka
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal tongkang AP 610 yang mengangkut bahan bangunan tersebut ditemukan oleh 8 nelayan Kepulauan Pagerungan Besar, Sumenep Madura.
Kondisinya Kapal tongkang kosong tanpa ABK.
Kapal tersebut hanya memuat kontainer, tiang pancang, besi serta alat berat lain.
Sementara itu pencarian kapal TB Immanuel WGSR 3 dengan 10 ABK yang dinahkodai Rustam Efendi masih terus berlanjut.
Kapal yang menarik kapal tongkang AP 610 dengan 2 ABK bermuatan bahan bangunan itu masih belum ditemukan keberadaannya usai berangkat dari Pelabuhan Gresik pada 21 Juli 2020 dengan Tujuan Pelabuhan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca: Bupati Blora dan Pejabat Basarnas Dicecar KPK Soal Aliran Uang Korupsi PT Dirgantara Indonesia
Masri T Randa mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Basarnas
"Pencarian masih berlanjut," kata Masri.
Masri bersama keluarga ABK Kapal yang hilang kontak telah berkoordinasi dengan Basarnas Nusa Tenggara Barat (NTB), Basarnas Nusa Tenggara Timur (NTT) agar proses pencarian berlanjut.
Mengingat ABK dan kapal belum juga ditemukan.