''Disentil'' Mendagri soal Masker N95, Wali Kota Depok: Kalau Ini Kesalahan Negara, Saya Buang
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengaku dirinya parno setelah mendengar banyak kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengaku dirinya parno setelah mendengar banyak kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut, yang menjadi alasan dirinya mengenakan masker N95, hingga akhirnya 'disentil' Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian, saat berkunjung ke Depok beberapa hari yang lalu.
"Itu saya gunakan sejak mendengar banyak kepala daerah yang terkena positif, saya parno.,"kata Idris usai jadi Pembina Upacara Hut ke-75 RI di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (17/8/2020).
Idris berujar, oleh sebab itulah dirinya menggunakan masker N95.
• Peringati HUT Ke-75 RI, Kepolisian Sektor Kramat Jati Bagikan Masker di Persimpangan PGC
"Makanya saya pakai masker N95 yang relatif namanya ikhtiar kan," katanya.
Meski begitu, Idris mengaku bilamana menggunakan masker N95 adalah sebuah kesalahan, ia bersedia tidak akan memakainya.
"Kalau ini (menggunakan masker N95) sebagai kesalahan negara akan saya buang nanti, saya mampu membeli sendiri," ucapnya.
"Kalau memang ini khusus (masker N95) keluarkan aturannya tidak boleh menggunakan masker N95 kecuali dokter yang menangani pasien positif, kan gak ada aturannya. Intinya kita jaga diri," timpalnya lagi.
• Usai Tusuk Suami, Istri Siri di Mampang Prapatan Kabur ke Rumah Orangtua
Untuk diketahui, sindiran masker N95 ini dilemparkan oleh Mendagri Tito Karnavian saat melaunching gerakan dua juta masker di Kantor Kecamatan tapos, Kota Depok, pada Kamis (13/8/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Kapolri ini menyebut masker N95 yang dikenakan Idris jumlahnya terbatas, dan mustinya diperuntukan bagi tenaga medis.
“Masker ini macam-macam, masker yang dipakai Pak Wali itu N95, fine itu terbaik. Tapi saran dari beberapa ahli, karena terbatas, sebaiknya digunakan tenaga medis yang berhadapan dengan yang positif,” ujar Tito dalam sambutannya di acara tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.