Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor: Bank Sampah Organik, Masa Depan Pengelolaan Sampah

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Deny Wismanto, rintisan ini sedang dilakukan untuk membuat sebuah prototype pengeloaan sampah organi

Editor: Content Writer
zoom-in Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor: Bank Sampah Organik, Masa Depan Pengelolaan Sampah
Humas Pemkot Bogor
Bank Sampah Organik di Kota Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bank Sampah adalah istilah yang sudah akrab di tengah masyarakat. Tetapi hampir semua yang dikenal adalah bank sampah non organik.

Bisa jadi memang belum ada yang berminat membuat Bank Sampah Organik. Maklum wujud sampah organik memang berbeda. Umumnya berbentuk basah dan berbau tidak sedap.

Sedangkan sampah non organik, umumnya kering dan relatif tidak berbau. Jadi pasti lebih repot kalau mengelola sampah organik dalam sebuah bank sampah.

Pengecualian terjadi di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor. Di salah satu sudut halamannya, kini sedang dirintis pembuatan sebuah model bank sampah organik.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Deny Wismanto, rintisan ini sedang dilakukan untuk membuat sebuah prototype pengeloaan sampah organik skala lingkungan tingkat RT dan RW di Kota Bogor.

Dalam rangka itulah, dalam beberapa waktu terakhir ini, ASN di lingkungan DLH Kota Bogor menyetor sampah organik.

“Mereka kami imbau untuk mendukung program ini dengan membawa sampah organik dari masing-masing rumah,” ungkap Deny.

Berita Rekomendasi

Sampah tersebut akan menjadi santapan belatung maggot yang memang sengaja dikembangbiakan.

“Maggot adalah pencacah sampah alami yang efektif untuk memusnahkan sampah organik,” tambah Deny.

Pengelolaan sampah dalam model bank sampah organik, pada dasarnya memanfaatkan belatung maggot yang saat ini sudah mulai banyak dibudidayakan.

Belatung yang berasal dari larva lalat jenis BSF ini, bisa dimanfaatkan antara lain sebagai pakan ikan subtitutif untuk mengurangi penggunaan pelet sebagai pakan ikan budidaya.

Maggot sudah menjadi komoditas berharga. Konon harga maggot di pasaran saat ini mencapai Rp 5 ribu per kilo.

Tidak heran jika sekarang budidaya maggot sudah memasuki skala bisnis. Bukan lagi sekadar sebagai hasil sampingan dari pengelolaan sampah organik.

Dalam catatan Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Bogor, Dimas Tiko, sejauh ini dalam uji coba di lingkungan kantornya,telah terkumpul 32 kg sampah organik hasil setoran para pegawai. Pada minggu pertama awal Agustus kemarin, telah dipanen maggot sekitar 40 kg.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas