Kronologi Wali Kota Lubuklinggau Kena Corona, Awalnya Demam Tinggi, Kini Dirawat di Jakarta
Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe yang terpapar Covid -19 sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) St Carolus Jakarta.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini kronologi Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe positif corona.
Awalnya SN Prana mengalami demam tinggi.
Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe yang terpapar Covid -19 sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) St Carolus Jakarta.
Sebelumnya selama tiga hari, wali kota yang akrab disapa Nanan ini menjalani perawatan tiga hari di Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau.
Kondisi Nanan saat ini terus membaik.
Kabar ini disampaikan oleh istrinya Yetti Oktarina melalui akun instagramnya @rinaprana, Kamis (20/8/2020).
Rina juga menjelaskan kronologi riwayat sakit suaminya.
Sabtu akhir pekan lalu, sang suami demam tinggi.
Baca: Update Kasus Corona: Bertambah 595, Kini Total Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Berjumlah 31.757
Baca: Survei Indikator: Mayoritas Responden Merasa PSBB Cukup Efektif Cegah Penyebaran Virus Corona
Baca: Nekat Cium Jenazah Pasien Corona, Warga Jadi Tersangka, Sempat Rebut Jasad untuk Dibawa Pulang
Kemudian diobati seperti layaknya demam tapi diputuskan untuk tetap mengambil sampel darah dan swab untuk melengkapi pemeriksaan.
"Qadarullah, minggu siang saya mendengar kabar kalau suami yang sangat saya kasihi terinfeksi Covid19. Beliau segera kami bawa ke rumah sakit untuk segera isolasi dengan pertimbangan terutama agar perkembangan kesehatan nya lebih terpantau dengan baik."
Tiga hari di rumah sakit AR Bunda Lubuklinggau evaluasi tim dokter di dapati ternyata suaminya mengalami penurunan yang cukup signifikan pada Natrium dalam darahnya.
"Bila dibiarkan ini sangat mungkin membahayakan kesehatan beliau secara keseluruhan, ditambah Covid19 yang tentu saja harus pula ditangani. Dengan segala pertimbangan kami keluarga dan tim Dokter di Lubuklinggau di putuskan sebaiknya beliau mendapat perawatan yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan sakit nya," jelas Rina.
"Alhamdulillah kemarin kami bisa membawa beliau untuk di rawat di rumah sakit di jakarta. Sejak kemarin pun tim dokter di Lubuklinggau sudah berhasil mempertahankan agar kondisi beliau tidak semakin turun dan siap untuk terbang."
"Puji syukur kehadirat Allah SWT dan doa kita semua pagi ini belaiu menunjukan peningkatan kesehatan yang cukup signifikan. Mohon doanya dari agar Allah SWT kabulkan semua doa dan ikhtiar kita semua untuk kesembuhan beliau, agar bisa segera pulih dan kembali pulang ke Lubuklinggau, berkumpul dengan keluarga dan kembali melaksanakan pekerjaan yang sangat dia cintai," tambah Rina.
Sudah Bisa Keluar Kamar
Baidjuri Asir, mertua Wali Kota Lubuklinggau menyampaikan bahwa memang wali kota saat ini sedang sakit karena ada serangan Covid-19. Namun penyakit tersebut bukan merupakan penyaki utama wali kota.
"Jadi memang (wali kota) terkena serangan covid-19, namun Covid 19 ini hanya nempel saja, penyakit utamanya itu adalah kelelahan," kata Baidjuri, Kamis (20/8).
Ia menceritakan awal mula wali kota jatuh sakit setelah meninjau lokasi rencana dilaksanakannya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
"Kalau tidak salah hari Minggu, kondisi awalnya saat itu matanya merah agak bengkak, kemudian muntah-muntah disertai dengan diare, lalu dirawat di RS Ar Bunda," ungkapnya.
Sehari setelah itu kondisi kesehatan wali kota semakin memburuk, setelah di cek ternyata natriumnya drop.
Berdasarkan standar kesehatan natrium ditubuh manusia itu paling rendah 120, namun saat itu natrium wali kota turun menjadi 108.
"Kalau tidak diberi obat akan turun terus, akibat natrium ini turun dia (wali kota) sempat linglung, ketika ditanya ini siapa tidak tahu, infus ditangannya pun dilepasnya sendiri, ketika ditanya ngapa dilepas dia jawab juga tidak tahu," ungkapnya.
Kemudian pihak keluarga konsultasi dengan dr Edi, dokter langganan wali kota ketika di Jakarta, setelah konsul diberi resep obat, akhirnya setelah dibeli di Palembang dan dikirim ke Lubuklinggau penurunan natrium itu langsung stop.
Setelah diberi obat itu, hasil koordinasi dengan dokter RS Ar Bunda dan dokter Jean diputuskan wali kota akan dibawa ke Palembang. Kemudian saat mau berangkat ada komunikasi lagi dengan dokter Edi di Jakarta.
"Setelah kontek dengan dr Edi dia menyarankan untuk dibawa ke RS ST Carolus, ternyata rumah sakit itu untuk pasien Covid -19 juga, setelah dicek ada tempat, akhirnya tidak jadi ke Palembang lalu dibawalah ke Jakarta," terangnya.
Saat dalam dalam perjalanan mau ke Jakarta perlahan -lahan kondisi kesehatan wali kota perlahan pulih setelah minum obat itu, bahkan waktu di Bandara Silampari dengan sendirinya ia mampu turun dari mobil menuju WC.
"Saat naik pesawat juga kondisinya semakin membaik. Hal itu beda waktu masih di Bunda kemana -kemana harus dituntun. Pagi tadi ternyata dia tahu (wali kota) obat itu bantuan temannya di Palembang dia langsung video call mengucapkan terimakasih banyak," ungkapnya.
Kabar baiknya informasi terakhir, sekarang wali kota sudah bisa keluar kamar dan berjemur sendiri dengan dibantu oleh para perawatnya. Termasuk dengan anak-anaknya dan teman-temannya juga sudah video call.
"Hal itu sangat jauh beda dengan sebelum-sebelumnya waktu di Lubuklinggau ya. Alhamdulillah ya, mungkin karena dia ini orangnya baik suka menolong orang, mungkin karena sedikit kebaikannya ini menuntunnya segera sembuh, ditambah doa masyarakat bisa mempercepat penyembuhannya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Natrium Darah Sempat Turun Hingga Dirawat di Jakarta, Ini Update Keadaan Wali Kota Lubuklinggau"