Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Meninggalnya Bos Pasar Turi Henry di Rutan Medaeng: Berawal dari Keluhan Sakit Mata

Tanggal 20 Agustus 2020, Henry mengeluh batuk sehingga disarankan oleh dr Arifin untuk diperiksa laboratorium dan diberi resep.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kronologis Meninggalnya Bos Pasar Turi Henry di Rutan Medaeng: Berawal dari Keluhan Sakit Mata
Tribun Jatim/Syamsul Arifin
Suasana di Rutan Medaeng, saat jenazah bos Pasar Turi PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan, akan dibawa ke RS Bhayangkara, Sabtu, (22/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Henry J Gunawan, Bos PT Gala Bumi Perkasa meninggal dunia. Henry menghembuskan napas terakhirnya di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.

Rutan Klas I Surabaya Medaeng membeberkan kronologis meninggalnya bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan.

Tanggal 18 Agustus 2020, sang bos Pasar Turi ini mengeluh sakit mata.

Matanya merah, lalu diperiksa oleh dr Arifin.

"Dan Pak Henry menetesi mata dengan obat tetes mata," kata Kepala Rutan Medaeng, Handanu melalui pesan yang ia kirim, Minggu (23/8/2020).

Esok lusa pada tanggal 20 Agustus 2020, Henry mengeluh batuk sehingga disarankan oleh dr Arifin untuk diperiksa laboratorium dan diberi resep.

Terdakwa Henry J Gunawan beserta istri saat jalani sidang di PN Surabaya.
Terdakwa Henry J Gunawan beserta istri saat jalani sidang di PN Surabaya. (Tribun Jatim/Samsul Arifin)

Hasilnya pun dalam batas normal yakni baik-baik saja.

BERITA TERKAIT

Lalu pada tanggal 22 Agustus pada pukul 17.25 WIB, Henry mengeluhkan nyeri di dadanya.

"Dokter dan perawat rutan bergegas datang dan memeriksa kondisi Pak Henry. Tensinya 127/74, sedangkan suhunya mencapai 36,9 derajat celcius," lanjut Handanu.

Kemudian, dokter rutan berkonsultasi dengan dokter pribadi dari Henry, sehingga dokter pribadinya merekomendasikan untuk membeli obat Plafix.

Baca: Sempat Mengeluh Sakit Sebelum Meninggal di Rutan Medaeng, Henry J Gunawan Tak Terpapar Covid-19

Berdasarkan rekomendasi tersebut, perawat Rutan membeli obat di luar.

Pada pukul 18.00 WIB, perawat Rutan memberikan obat plafix tersebut kepada Henry, sebagaimana yang dianjurkan oleh dokter pribadi.

Pada jam 18.15 WIB, Henry meminum obat Plafix sesuai rekomendasi/anjuran dari dokter pribadi.

Pada jam 18.55 WIB, Henry meminta tolong kepada petugas blok untuk memanggil dokter Rutan, untuk selanjutnya petugas blok menghubungi dokter rutan.

Suasana halaman Rutan Klas I Surabaya
Suasana halaman Rutan Klas I Surabaya (Tribun Jatim/Samsul Arifin)

"Selanjutnya Pada jam 19.00 WIB dokter Rutan mendatangi kamar Pak Henry, untuk melakukan pemeriksaan, namun ketika dilakukan pemeriksaan Pak Henry sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Sebelumnya, Henry J Gunawan, Bos PT Gala Bumi Perkasa meninggal dunia. Henry menghembuskan napas terakhirnya di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.

Saat dikonfirmasi, Kasi Pelayanan Rutan Medaeng, Ahmad Nuri Dhuka membenarkan hal tersebut.

"Iya benar mas," ujarnya saat dikonfirmasi.

Namun Dhuka mengaku dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail.

Baca: BREAKING NEWS: Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan Meninggal di Rutan Medaeng

"Ke Karutan saja ya," terangnya.

Menurut informasi yang didapat, pria bernama Cen Liang itu meninggal akibat serangan jantung.

Kepala Rutan Klas I Surabaya atau Medaeng, Handanu membenarkan perihal meninggalnya Bos PT Gala Bumi Perkasa, Henry J Gunawan.

Namun pihaknya masih meminta waktu untuk memberi keterangan resmi karena saat ini masih diteliti.

"Benar. Saya berterimakasih atas konfirmasinya. Tapi saya minta waktu untuk kronologis secara detail supaya tidak simpang siur," terang Handanu saat dikonfirmasi, Sabtu (22/8/2020).

Sementara itu saat ini Handanu menjelaskan pihaknya bersama kepolisian masih melakukan pemeriksaan di Medaeng.

Terdakwa Henry J Gunawan bersama istrinya Iuneke Anggraini saat menjalani sidang dengan agenda keterangan terdakwa di PN Surabaya, Selasa (10/12/2019).
Terdakwa Henry J Gunawan bersama istrinya Iuneke Anggraini saat menjalani sidang dengan agenda keterangan terdakwa di PN Surabaya, Selasa (10/12/2019). (Tribun Timur/Samsul Arifin)

Istri Histeris

Halaman Rutan Kelas I Surabaya diselimuti suasana haru. Sejumlah orang tampak berdiri di halaman Rutan yang berlokasi di Medaeng, Sidoarjo itu, Sabtu (22/8/2020).

Tak hanya itu, sejumlah polisi juga hadir disana. Sayup-sayup tangis seorang wanita memecah keheningan malam rutan tadi malam.

Dia adalah Inneke istri dari mendiang Henry J Gunawan. Bos Pasar Turi tersebut menghembuskan napas terakhir di Rutan Medaeng sekitar pukul 19.00 WIB.

Sekira pukul 21.00 WIB, mobil crime hunter dari Polresta Sidoarjo berisikan petugas yang mengenakan APD dan masuk di Rutan.

Baca: Tangisan Sang Istri Saat Jenazah Henry J Gunawan Dibawa ke RS Bhayangkara: Papa, I Love You Papa

Tak lama kemudian, mereka kembali dari Rutan.

"Papa… i love you papa..," tangis Inneke semakin pecah saat peti dimasukkan ke mobil ambulans.

Dengan kawalan polisi, ambulance tersebut beranjak meninggalkan rutan.

Kuasa hukum mendiang Henry, Jefry Nicholaa mengatakan jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.

"Pak Henry dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum atau semacamnya lah," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pihak Rutan Medaeng Beberkan Kronologi Lengkap Meninggalnya Bos Pasar Turi Henry J Gunawan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas