Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Olahraga Bulutangkis dan Angkat Beban
Sebelum disuntik vaksin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memilih berolahraga di rumah dinasnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Editor: Theresia Felisiani
"Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rejeki, rakyat di depan, pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan, baru rakyat belakangan," katanya.
Jika pemimpinnya tidak ikut menjadi relawan bersama lebih dari seribuan warga ini, katanya, dirinya khawatir sebuah spekulasi yang menyatakan bahwa pemerintah mengorbankan rakyat untuk menjadi relawan uji coba vaksin, akan terus berkembang.
"Berkepanjangan spekulasi, berita bohong, hoaks, yang menyatakan bahwa rakyat dikorbankan jadi kelinci percobaan. Justru kalau begini agak reda. Saya menjadi saksi, kalau berhasil atau kalau gagal seperti apa. Maka yang memberi testimoni ketua gugus tugas langsung yang bisa memahami per-Covid-an dari A sampai Z termasuk vaksin karena secara pribadi terlibat," katanya.
Emil mengatakan menjadi relawan uji coba ini adalah bagian dari bela negara.
Jika dalam sebuah perang, dalam hal ini membutuhkan uji klinis vaksin, semua orang harus bersemangat menjadi relawan supaya menang perang melawan Covid-19 ini.
"Karena ini ngetes alat senjata untuk melawan musuh. Kalau enggak dites gimana, kita akan hidup di dalam ketidakpastian. Harus disyukuri ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri. Jadi kita enggak beli barang jadi yang nanti dipermainkan segala rupa. Tapi kita memproduksi yang pabriknya ada di Jabar," ungkapnya.
Emil mengatakan menjadi relawan ini adalah sebuah pilihan dan berdasar keikhlasan.
Maka dirinya pun tidak bisa membuat surat atau imbauan kepada siapapun, termasuk kepala daerah untuk mengikutinya.
Baca: Besok Gubernur Jabar, Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi Disuntik Vaksin Covid-19 di Puskesmas
Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan sebelum penyuntikan dilakukan, Emil akan menjalani pemeriksaan fisik dan uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Kunjungan pertama, Bapak Gubernur akan diperiksa kondisi fisik dan diambil swab-nya. Jika hasilnya negatif, tiga hari kemudian, Pak Gubernur menjalani proses penyuntikan," kata Hermansyah di Kota Bandung, Senin (24/8).
Hermansyah menyatakan, keikutsertaan Emil sebagai sukarelawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin dilakukan secara ilmiah.
"Pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu, yakni adanya vaksin Covid-19," ucapnya.
Sambil menunggu tahapan uji klinis selesai dan vaksin Covid-19 dapat diproduksi, Hermansyah meminta masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan. Sebab, cara terbaik melawan Covid-19 saat ini adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib sebelum vaksin Covid-19 ditemukan," katanya.
Baca: Besok akan Jalani Uji Vaksin Covid-19, Emil Mengaku Dapat Pesan Begini dari Ibundanya