Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Keluarga Ngamuk di Rumah Sakit, Gara-gara Dokter Baru Pakai APD saat Pasien sedang Sekarat

Sebuah rekaman video keluarga pasien suspect Covid-19 mengamuk di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, viral di media sosial

Editor: Miftah
zoom-in VIRAL Keluarga Ngamuk di Rumah Sakit, Gara-gara Dokter Baru Pakai APD saat Pasien sedang Sekarat
Reader's Digest
Ilustrasi dokter- Sebuah rekaman video keluarga pasien suspect Covid-19 mengamuk di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, viral di media sosial 

Wahyudi menyebutkan ayahnya di bawa ke IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh pada Selasa (27/08/2020) sekitar Pukul 00.00 WIB dalam kondisi nyaris tak sadarkan diri.

Tak lama di ruang IGD pasien langsung dibawa ke ruang Pinere untuk diisolasi karena diduga suspect corona.

“Kondisi ayah saya saat tiba di IGD antara sadar dan tidak, tapi langsung diisolasi karena dibilang suspect corona. Seharusnya kalau diduga corona kan harus rapid test dan swab tapi ini langsung isolasi tanpa ada hasil menunjukkan ayah saya terpapar corona,” katanya.

Setelah di isolasi di ruang Pinere sejak pukul 01.00 WIB, hingga pukul 10.00 WIB pasien BR tidak mendapat penangan apa-apa dari petugas medis.

Bahkan tidak diantarkan makan oleh petugas.

“Jangankan penanganan kepada ayah saya, nasi saja sudah jam 10.00 pagi tidak diantar," kata Wahyudi.

"Saat kami tanya, karena pasien masuk malam dan belum terdaftar sehingga tidak dapat makan. Seharusnya diberitahukan ke kami, biar kami yang beli makan dari luar untuk ayah. Seperti itulah pelayanan di RSUD Cut Nyak Dhien, keluarga siapa yang tidak marah?” sebutnya.

Berita Rekomendasi

Ayah sekarat, tak ada dokter atau perawat beri pertolongan

Wahyudi dan keluarga tak dapat membendung emosinya saat mengetahui ayahnya dalam kondisi sekarat namun tidak ada dokter dan perawat yang memberikan pertolongan.

Malah saat mereka sampai ke rumah sakit, satu dokter dan perawat terlihat sedang memakai APD, sementara kondisi pasien sedang sekarat.

“Saat kondisi ayah sekarat adik saya video call dengan kami di rumah. Kondisi ayah kami sedang sekarat. Kemudian ibu saya kami dengar teriak-teriak minta tolong tapi tak ada dokter dan perawat yang memberikan pertolongan," katanya.

"Makanya saya dari rumah langsung berangkat dan saat saya tiba di ruang Pinere malah petugas sedang pakai APD. Apa tidak emosi saya? Karena duluan saya tahu kondisi ayah saya daripada mereka petugas yang berjaga di ruang itu,” ungkapnya.

Wahyudi dan keluarga mengaku dengan lapang dada menerima ayahnya meninggal dunia, namun mereka sangat kecewa terhadap pelayanan di RSUD Cut Nyak Dhein Meulaboh.

Wahyudi menilai pihak RS tidak serius terhadap penanganan peasien, bahkan dengan mudah mengisolasi setiap pasien ke ruang penanganan Covid-19 tanpa ada hasil rapid test dan swab terlebih dahulu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas