Santri Berusia 16 Tahun di Ponorogo Tewas Kesetrum Saat akan Pesan Makanan
Santri asal Desa Pule, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri ini berpegangan kanopi yang ternyata teraliri listrik dari kabel yang terkelupas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Seorang santri di Ponorogo Jawa Timur tewas tersengat aliran listrik.
HR (16) tersengat listrik saat memanjat tembok di Ponpes Tahfidzul Quran Raden Wijaya, Dusun Sawahan, Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Sabtu (29/8/2020).
Ia memanjat tembok tersebut lantaran ingin memesan makanan di warung sebelah pondok.
Saat memanjat tembok, santri asal Desa Pule, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri ini berpegangan kanopi yang ternyata teraliri listrik dari kabel yang terkelupas.
HR pun tersetrum dan tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya meninggal dunia di tempat.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Korban bersama tiga santri lain ingin memesan makanan usai mengaji," ujar Kapolsek Jambon Iptu Nanang Budianto, Minggu (30/8/2020).
Dari hasil olah TKP, Nanang menjelaskan petugas menemukan kabel terkelupas dan menempel pada kanopi.
Baca: Sederet Petunjuk Kasus Temuan Mayat Wanita yang Terbungkus Kain di Kontrakan, Korban Diduga Dibunuh
Saat memanjat tembok, diketahui tangan kanan HR memegang salah satu tiang kanopi.
"Saat memegang tiang kanopi, korban langsung kejang-kejang, ketika aliran listrik dimatikan korban terjatuh dan meninggal dunia," jelasnya.
Lebih lanjut, Nanang menjelaskan, para santri memilih jalan pintas memanjat tembok karena pintu akses keluar masuk pondok di tutup sejak pandemi Covid-19.
Pada hari biasa, sebenarnya santri bisa keluar masuk pondok dengan leluasa.
Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polsek Jambon mengamankan kabel yang terkelupas menempel pada salah satu tiang kanopi, sarung warna putih, dan kaos warna hitam serta kain surban warna hitam.
Sementara jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.
"Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah," papar Nanang.
Baca: Pria Paruh Baya di Sulteng Tewas Tersetrum Earphone, BPBD: Jangan-jangan Kesetrum saat Tiduran
Kedepannya, Nanang mengimbau kepada pengelola pondok untuk memanggil teknisi dan lebih memperhatikan aliran kabel listrik di pondok
Hal ini diperlukan karena hasil saat proses penyelidikan ditemukan banyak kabel yang masih semrawut.
"Takutnya, karena kena panas dan hujan, ada kabel yang lain ikut terkelupas yang bisa kembali membahayakan warga pondok," ujar Nanang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.