Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalam Sehari Dua Dokter Gugur di Medan, Gubernur Edy Berduka

Keduanya dr Edwin Marpaung, Sp OT dan dr Daud Ginting, Sp PD FINASIM, mereka meninggal karena terpapar covid-19.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dalam Sehari Dua Dokter Gugur di Medan, Gubernur Edy Berduka
Tribun Medan
dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT, meninggal dunia akibat Covid-19, Minggu (30/8/2020). 

"Sejawat yang langsung menangani pasien covid-19 diharapkan fokus saja, hindari menangani pasien non covid-19. Ada sistem rotasi 2 minggu kerja dan 2 minggu istirahat," tambahnya.

Untuk masyarakat, dikatakan nya hindari berkunjung ke rumah sakit khusus nya selama bulan September dan Oktober 2020.

"Masyarakat diharapkan jika tidak emergensi kali hindari berkunjung ke RS selama bulan September dan Oktober 2020," pungkas Wijaya.

Belasungkawa Gubernur

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya dua dokter di Medan saat menjalankan tugas penanganan pasien covid-19.

Kedua dokter yang turut menjadi korban keganasan virus Corona tersebut, adalah dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT.

"Saya belasungkawa dengan kondisi dokter-dokter kita, aparat-aparat tenaga kesehatan kita. Kita akan evaluasi itu, di mana letaknya. Kenapa seperti itu," ujar Edy Rahmayadi, di Pendopo Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin (31/08/2020).

Berita Rekomendasi

Tercatat, sampai dengan saat ini sudah 10 dokter di Medan yang meninggal dunia akibat tertular wabah virus Corona atau Covid-19.

Ke depan, mantan Pangkostrad ini akan melakukan evaluasi mencari letak kesalahan yang mengakibatkan para dokter penanganan pandemi meninggal dunia.

Meninggalnya para garda terdepan penanganan wabah ini, kata Edy, karena sering berkontak langsung dengan pasien yang terkonfirmasi positif.

Namun, kasus kejadian meninggalnya dokter yang menangani wabah bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara lain di seluruh dunia juga kehilangan pasukan garda terdepan dalam melawan virus ini.

"Yang pastinya kan mereka-mereka ini yang menanganinya. Bukan hanya Sumatera Utara ini, se-Indonesia, se-dunia. Karena dia yang melakukan perawatan pada pasien covid" ujar Edy.

Edy mengatakan, meninggalnya para dokter ini cenderung terjadi di rumah sakit yang tidak ditunjuk khusus untuk penanganan pasien Covid-19.

"Iya kita doakan, saya belasungkawa. Tapi kita lakukan evaluasi ke depan tidak seperti itu. Dan itu lebih cenderung di rumah sakit-rumah sakit di luar yang menangani covid. Sehingga memang tidak bisa juga terlalu jauh gubernur untuk menanganinya," kata Edy.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas