Dropping Air untuk Minum Buat Kera di Suaka Margasatwa Paliyan
Jika musim kemarau tiba, ratusan kera tersebut lalu menyebar untuk mencari sumber air yang ada
Editor: Eko Sutriyanto
Padahal ratusan kera menggantungkan dahaganya pada telaga tersebut.
Baca: Makin Aneh, Babi Hutan Ini Tak Mau Tidur kalau Tak Diberi Bantal dan Selimut
"Telaga itu kan cuma tadah hujan, tidak ada sumber airnya. Jadi kalau musim kemarau pasti mengering," jelas Gunawan.
Gunawan menyebut setidaknya ada sekitar 500 ekor kera ekor panjang yang hidup di hutan Suaka Margasatwa Paliyan.
Mereka terbagi dalam 5 koloni, terdiri atas 100 ekor per koloninya.
Jika musim kemarau tiba, ratusan kera tersebut lalu menyebar untuk mencari sumber air yang ada.
Tak jarang, mereka pun masuk ke lahan pertanian warga sekitar demi mencari minum.
Menurut Gunawan, kawasan Suaka Margasatwa Paliyan berbatasan langsung dengan lahan pertanian milik warga sekitar.
Para kera ini pun diketahui tidak semuanya tinggal dalam batas-batas hutan.
"Itu sebabnya kami sediakan air di berbagai titik untuk diminum oleh mereka, agar tidak mengganggu lahan pertanian," ujarnya.
Gunawan menyebut populasi kera ekor panjang di Paliyan tergolong stabil setiap tahunnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga populasi hewan bernama latin Macaca fascicularis ini.
Salah satunya dengan menanam ribuan pohon berbagai jenis buah-buahan seperti pisang hingga nangka untuk pakan kera.
Para petani pun turut diajak menanam pohon buah tersebut di lahan pertanian mereka.
Selain menjaga populasi kera, cara ini dianggap ampuh untuk mencegah kera menyerang lahan pertanian warga.
Secara umum petani pun turut mendukung cara tersebut.
"Hanya terkadang masih ada petani yang memanen buah secara berlebihan, jadi keranya tidak kebagian," ungkap Gunawan.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Musim Kering, Kera di Suaka Margasatwa Paliyan Dapat Dropping Air untuk Minum