Seorang Pria Berulang Kali Curi Motor di Masjid, Pura-pura Hendak Shalat, Beraksi Maksimal 5 Menit
Sopian Hadi spesialis pencuri kendaraan bermotor di halaman masjid di Kota Lubuklinggau ditangkap Satreskrim Polres Lubuklinggau.
Editor: Miftah
![Seorang Pria Berulang Kali Curi Motor di Masjid, Pura-pura Hendak Shalat, Beraksi Maksimal 5 Menit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penjara_20150514_220520.jpg)
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pria nekat mencuri motor di halaman masjid.
Pelaku bahkan berpura-pura hendak shalat untuk melancarkan aksinya.
Pelaku yang merupakan residivis ini ternyata sudah 10 kali beraksi.
Sopian Hadi spesialis pencuri kendaraan bermotor di halaman masjid di Kota Lubuklinggau ditangkap Satreskrim Polres Lubuklinggau.
Residivis yang baru keluar dari Lapas Muba dalam perkara pencurian bebas karena program asimilasi ini sudah 10 kali menjalankan aksinya di Kota Lubuklinggau.
Puncaknya warga Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba ini kembali tertangkap setelah gagal mencuri motor di depan Daylidose Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Sabtu (29/8/2020) lalu.
Saat itu, selain menangkap pelaku, polisi mengamankan barang bukti kunci T hingga beberapa jenis, satu bilah pisau, ketapel, tas hitam, sepatu dan sarung tangan.
Sopian mengakui, telah melakukan sejumlah aksi pencurian di beberapa lokasi di Kota Lubuklinggau, terutama dilingkungan masjid saat para jamaah sedang salat.
"Jumlahnya saya lupa, kalau di masjid saya pura-pura mau salat, ambil wudu dulu, saat orang salat motornya saya ambil," kata Sopian pada wartawan saat pers rilis di Polres Lubuklinggau, Rabu (2/9/2020).
Baca: Warga Giwangan Yogyakarta Nekat Curi Mobil untuk Biaya Nikah, Berakhir dengan Timah Panas Polisi
Baca: Warga Irak Curi Ponsel dan Bawa Kunci Motor Waria, Awalnya Main ke Kos setelah Kenalan di Medsos
Dalam menjalankan aksinya, ia tak seorang diri melainkan dibantu oleh temannya Raden yang kini berstatus sebagai DPO. Saat beraksi Raden bertugas menunggu dan mengamati situasi di luar pagar masjid.
"Saya masuk kedalam pakai peci, setelah motor dapat, saya bawa keluar kami pergi, dalam sekali beraksi paling lama lima menit, kadang tidak sampai tergantung motornya," ungkapnya.
Namun, dari sekian banyak kendaraan bermotor, yang paling diincarnya adalah Honda Revo dan motor matic, selain mudah mengambilnya harga jualnya juga cukup tinggi dibandingkan motor lainnya.
"Setiap kami dapat motor langsung kami bawak ke dusun untuk dijual, sekali jual harganya Rp 2 juta, duitnya kami bagi untuk makan dan beli pakaian," ujarnya.
Ia juga mengaku, tinggal di Kota Lubuklinggau baru satu setengah bulan terakhir, ia bersama temannya mengontrak diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.