Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sapi Hamil Ditembak Mati Polisi gegara Masuk Asrama yang Pagarnya Rusak: Padahal untuk Biaya Kuliah

Sapi tersebut masuk ke lahan belakang asrama polsek yang mana pagarnya memang sudah rusak pada 16 Agustus 2020 lalu.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Sapi Hamil Ditembak Mati Polisi gegara Masuk Asrama yang Pagarnya Rusak: Padahal untuk Biaya Kuliah
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Ilustrasi sapi 

TRIBUNNEWS.COM - Seekor sapi yang tengah hamil ditembak mati Brigpol M, anggota Polsek Pasimasunggu.

Sapi tersebut masuk ke lahan belakang asrama polsek yang mana pagarnya memang sudah rusak pada 16 Agustus 2020 lalu.

Sapi tersebut adalah milik Samsudin (74), warga Desa Kembang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu, Selayar, Sulawesi Selatan.

Sapi itu diperkirakan akan melahirkan pada Oktober 2020 nanti.

Baca: Sapi Bunting Mati Ditembak Oknum Polisi di Selayar, Pemilik Terancam Tidak Bisa Bayar Kuliah Anak

Anak Syamsudin, Syahrul bercerita saat sapi milik ayahnya masuk ke lahan tersebut, kondisi pagar sudah rusak.

Lahan tersebut sebelumnya ditanami masyarakat atas perintah salah satu polisi.

Namun beberapa bulan terakhir, tidak ada aktivitas menanam di lahan tersebut.

BERITA TERKAIT

Syahrul menyatakan saat sapi indukan itu masuk ke lahan tersebut pagar sudah rusak dan tidak ada tanaman.

"Jadi waktu itu sapi ayah dan sapi warga masuk di Kawasan Asrama Polsek. Apalagi keadaan pagar sudah rusak. Saat itu anggota polisi melakukan aksi penembakan," kata Syahrul saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Syahrul yang tercatat sebagai mahasiswa UIN Makassar mengatakan jika mengacu pada Perdes Kembang Ragi, saat ini musim lepas ternak sesuai kesepakatan masyarakat setempat.

Baca: POPULER: Balita Albino Kembar di Wonogiri Dikira Bule | Video Ekspresi Karyawan saat Diberi Baju

Menurut Syahrul, sapi tersebut adalah satu-satunya harapan bagi Syamsudin.

Rencananya jika indukan sapi melahirkan, maka anaknya akan dijual untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk biaya kuliahnya.

Selama ini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ibu syahrul, Hamsina harus berjualan kue di pasar.

"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya. Saat ini ayah itu sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi. Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," kata Syahrul.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas