Lima Sungai Meluap Sebabkan Banjir di Kabupaten Landak Kalbar
Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 80-110 sentimeter itu juga menggenangi sedikitnya 416 rumah yang dihuni 416 KK.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, LANDAK - Banjir dan tanah longsor yang melanda di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat disebabkan oleh meluapnya lima sungai yang mengalir di wilayah tersebut, setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (5/9/2020).
"Adapun kelima sungai yang meluap tersebut meliputi Sungai Behe, Sungai Dait, Sungai Landak, Sungai Menyuke dan Sungai Meranti," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran persnya, Minggu, (6/9/2020).
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak per hari Minggu (6/9) pukul 10.24 WIB, banjir telah merendam 12 desa di enam kecamatan meliputi Desa Ampadi, Desa Meranti, Desa Tahu dan Desa Selange di Kecamatan Meranti.
"Selanjutnya Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe, Desa Semunti, Desa Tengue dan Desa Sekendal di Kecamatan Air Besar. Kemudian Desa Menjalin di Kecamatan Menjalin, Desa Untang di Kecamatan Banyuke Hulu, Desa Songga dan Desa Darit di Kecamatan Menyuke," katanya.
Baca: 10 Desa Terdampak Banjir di Kabupaten Landak Kalimantan Barat
Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 80-110 sentimeter itu juga menggenangi sedikitnya 416 rumah yang dihuni 416 KK.
Selain itu, satu unit rumah dilaporkan rusak sedang (RS) dan tiga unit lainnya rusak ringan (RR) setelah terdampak longsor.
Hingga saat ini, upaya yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Landak beserta tim gabungan dari instansi terkait adalah membuka jalur yang terdampak banjir dan longsor menggunakan alat berat di Dusun Emprija, Desa Semunti, Kecamatan Air Besar.
"Selain itu, tim BPBD Kabupaten Landak juga telah melakukan pendistribusian logistik, evakuasi warga dengan perahu dan aktivasi posko darurat bencana," pungkasnya.