Viral Semburan Air Bercampur Lumpur di Kota Bekasi, Begini Kronologinya
Dalam video tersebut, tampak air bercampur lumpur menyembur dari dalam tanah pekarangan rumah warga.
Editor: Sanusi
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM - Video semburan air bercampur lumpur viral di media sosial.
Kejadian diketahui terjadi di Jalan Lembur I, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (5/9/2020).
Dalam video tersebut, tampak air bercampur lumpur menyembur dari dalam tanah pekarangan rumah warga.
Air bercampur lumpur berwarna cokelat kehitaman itu menyembur dengan kencang hingga beberapa meter ke udara.
Camat Jatisampurna Wahyudin membenarkan kejadian tersebut.
Air menyembur terjadi di salah satu rumah warga sekira pukul 10.00 WIB.
"Jadi dia kan itu ngebor nah kedalamannya katanya udah sekitar 70 meteran apa, udah langsung keluar begitu," kata Wahyudin.
Aktivitas pengeboran yang dilakukan warga, kata Wahyudin, bertujuan untuk membuat sumur air tanah.
"Awalnya sempet 10 meter (tinggi semburan), tapi sekarang udah redah si, kecil sekarang mah," kata Wahyudin.
Wali Kota Bekasi bersama Tim Ahli Geologi, lanjut dia, sudah meninjau langsung lokasi semburan air bercampur lumpur.
Berdasarkan analisis awal, semburan diprediksi tidak akan terjadi berkepanjangan dan akan berhenti dalam waktu satu atau dua hari.
"Mulainya katanya jam 10an, sebenarnya dia gali sudah dari kemarin keluar semburan baru tadi pagi," tuturnya.
"Sampai tadi sore masih rembesan kecil aja, kata ahli geologi enggak gede paling satu dua hari (semburan) selesai gas nya keluar semua selesai udah,"tambahnya.
Dia memastikan, semburan air bercampur lumpur ini tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan tempat tinggal sekitar.
"Enggak, enggak kaya lumpur Lapindo, inimah kaya ini aja kaya air nyemprot aja cuma ada lumpurnya sedikit tapi nggak lumpur yang pekat," tegas dia.
Wali Kota Bekasi, kata Wahyudin, juga sudah menghubungi tim ahli dari Provinsi Jawa Barat.
Pengawasan akan tetap dilakukan di lokasi semburan.
"Karena kan air tanah itu kewenangan provinsi dari kita enggak ada tim teknisnya juga, tapi dari Dinas LH sudah turun bareng pak wali," tegas dia.
• Selain Diikat Kabel, Mayat Pria di Aliran Kali Ciliwung Diduga Pakai Borgol Jari
• Wakil Wali Kota Bekasi Sebut Sanksi Sosial Pelanggar Protokol Kesehatan Hanya Sebatas Gimmick
Fenomena semburan air bercampur lumpur ini, menurut Wahyudin, merupakan yang pertama terjadi di wilayah Jatisampurna.
Namun, kata dia, wilayah Kecamatan Jatisampurna memang selama ini diketahui memiliki potensi gas alam sehingga fenomena tersebut bisa terjadi.
"Iya emang ada di kita (potensi gas alam), tapi itu di kelurahan Jatiraden, kalau kejadian yang inikan di Jatirangga," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.