Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel: Profil hingga Video Bupati Lebak Marah di Rapat Paripurna

Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat ditemukan meninggal di dalam kamar hotel di wilayah Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (6/9/2020).

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel: Profil hingga Video Bupati Lebak Marah di Rapat Paripurna
IST via Tribun Medan
Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat yang ditemukan meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat ditemukan meninggal di dalam kamar hotel di wilayah Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (6/9/2020).

Saat ditemukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap Didin.

Dindin diketahui menginap di hotel tersebut bersama seorang rekan perempuan berinisial L.

Mereka datang ke hotel sekira pukul 22.00 WIB.

Baca: Bupati Lebak Ngamuk di Paripurna Disinggung soal Meninggalnya Ketua DPRD Lebak, Lihat Videonya

Pada pukul 02.00 WIB, Dindin mengeluhkan sakit di bagian dada,.

Kemudian, sekira pukul 04.00 WIB, rekan perempuan Dindin menghubungi petugas hotel dan bantuan medis datang.

"Rekannya menghubungi petugas front office dan menghubungi rumah sakit. Kurang lebih jam 04.00 WIB subuh ada bantuan medis yang melakukan pemeriksaan di sana."

Berita Rekomendasi

"Setelah itu, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan sebagaimana diberitakan TribunJakarta

Pascameninggalnya Ketua Dewan, Bupati Lebak marah-marah di Rapat Paripurna DPRD. 

Dihimpun Tribunnews.com, Selasa (8/9/2020), berikut sejumlah fakta tentang Dindin mulai dari profil hingga marahnya Bupati Lebak: 

1. Profil Dindin

Dikutip dari TribunBanten, Didin Nurohmat adalah Ketua DPRD Kabupaten Lebak periode 2019-2024.

Dia menjadi legislator dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Partai Gerindra merupakan partai politik pemenang suara terbanyak di Kabupaten Lebak di pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

Partai Gerindra meraih 9 kursi atau lebih banyak 5 kursi dari perolehan sebelumnya di Pileg 2014.

Sementara itu, berada di urutan kedua dan ketiga, yaitu partai PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, masing-masing meraih tujuh kursi.

Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat (kanan) bersama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (kiri) saat Rapat Paripurna Reses 1 Tahun 2020. (Dokumentasi @Din2nurohmat/INSTAGRAM)
Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat (kanan) bersama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (kiri) saat Rapat Paripurna Reses 1 Tahun 2020. (Dokumentasi @Din2nurohmat/INSTAGRAM) (Via Kompas.com)

DPP Partai Gerindra sepakat menetapkan Didin Nurohmat sebagai Ketua DPRD Lebak, periode 2019- 2024.

Penetapan itu tertuang di Surat Keputusan (SK) Nomor: 08-414/Kpts/DPP-GERINDRA/2019 tertanggal 27 Agustus 2019, dan ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahmad Muzani.

Didin Nurohmat merupakan seorang aktivis.

Dia memulai karier politik di tingkat mahasiswa.

Baca: Wanita Ini Menginap Bersama Ketua DPRD Lebak saat Dindin Meninggal di Hotel, Polisi Dalami Statusnya

Dia pernah mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Umum BEM Ekonomi Universitas Pasundan (UnPas), Bandung, Jawa Barat.

Lalu, Sekertaris Umum Akuntansi, Ketua Bidang Antar Lembaga, Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pasundan.

Sebelum terjun ke dunia politik, ayah beranak tiga ini sempat menjabat pengurus HMI Cabang Bandung, dan pengurus Badan Pimpinan Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI).

Dia mengawali kiprah di Lebak sebagai Ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kabupaten Lebak.

2. Keluarga Tolak Autopsi

Polisi menyebutkan, bahwa pihak keluarga menolak proses autopsi jenazah Dindin.

Menurut Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan, pihak keluarga menolak proses autopsi karena tidak melihat adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh Dindin.

"Keluarga menolak karena tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum, makanya tidak jadi diautopsi," kata Iman saat dikonfirmasi Kompas.com.

3. Penyebab Kematian Belum Terungkap, Ditemukan Resep Obat

Masih dikutip dari laman yang sama, Iman mengatakan, di kamar hotel tersebut ditemukan resep obat.

"Secara spesifik saya harus cek lagi (jenis obatnya)."

"Yang jelas berdasarkan keterangan saksi ada keluhan dada dan juga kita sempat konfrontir bahwa ada riwayat sakit," terangnya.

Sampai saat ini, aparat kepolisian masih mendalami penyebab kematian Dindin.

Baca: Wanita Ini Menginap Bersama Ketua DPRD Lebak saat Dindin Meninggal di Hotel, Polisi Dalami Statusnya

Iman mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab meninggalnya Dindin.

"Penyebab kematian nanti kami simpulkan setelah periksa semua saksi lengkap."

"Yang diperiksa beberapa, mulai dari petugas hotel hingga rekan kerja yang meninap dengan almarhum," kata Iman. 

4. Bupati Lebak Marah di Rapat Paripurna

Terkait meninggalnya Ketua DPRD Lebak tersebut, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya marah dalam Rapat Paripurna DPRD, Senin (7/9/2020). 

Kemarahan Bupati terjadi bermulan dari adanya interupsi anggota DPRD, Musa Weliansyah. 

Musa menganggap jajaran pemerintahan Lebak tidak menghargai prosesi meninggalnya Dindin.

Dari info yang dia dapat, tidak ada protokoler yang dilakukan saat prosesi pengantaran jenazah hingga pemakaman.

"Miris sekali saya melihat tidak beda dengan masyarakat biasa, padahal mereka adalah pimpinan kita semua," kata dia.

Interupsi Musa tersebut kemudian ditanggapi langsung oleh Iti saat pidato di podium.

Iti menyanggah apa yang dikatakan oleh Musa.

Bahkan Iti menuding balik, justru banyak anggota DPRD Lebak yang tidak hadir.

"Saya lihat anggota Dewan yang ada di sana cuma tiga. Kami sudah standby dari pagi sampai sore menunggu kepastian jenazah Ketua DPRD di Maja, karena informasi yang kami dengar jenazah akan di bawa ke Maja, baru ke Panggarangan," kata Iti sebagaimana diberitakan Kompas.com

Iti mengatakan, pihaknya hadir lebih dulu di rumah duka dan menunggu kepastian soal jenazah Ketua DPRD yang masih berada di Serpong.

Menurut Iti, di rumah duka juga hadir Kapolres dan Komandan Kodim Lebak.

Mereka semua menunggu kedatangan jenazah.

"Jadi kalau anda bilang kami enggak menghargai dan menghormati, anda salah. Malah saya lihat Bapak-Bapak ini tidak ada di sana untuk berbelasungkawa dengan keluarga," kata Iti.

Di depan podium, Iti meminta Musa untuk tidak menganggap remeh dengan tudingannya tersebut.

Dia juga meminta Musa untuk tidak mencari panggung atas meninggalnya Ketua DPRD Lebak.

"Pak Musa jangan anggap saya remeh dan lemah. Saya tahu Pak Musa selalu menjatuhkan, mendiskreditkan saya di media sosial. Saya tahu karena Pak Musa ingin mencari panggung dari persoalan ini," kata Iti.

Iti kemudian kembali menegaskan pernyataannya tersebut.

"Saya catat Pak Musa, bagaimana anda mendiskreditkan saya selaku Bupati Lebak. Saya tahu. Tolong dicatat Pak Musa," kata Iti.

Iti kemudian menyudahi kata-katanya yang bernada tinggi tersebut dengan permintaan maaf.

Iti mengaku terbawa emosi dan berharap semua pihak saling berprasangka baik terhadap persoalan apapun.

"Jadi mulai saat ini mari kita berprasangka baik terhadap apapun. Jangan karena ketidaksukaan kepada seseorang, apalagi politik, menjadikan tali silaturahim kita terputus," kata Iti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, usai rapat paripurna, Iti dan Musa berjabat tangan saat meninggalkan ruangan.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Tria Sutrisna/Kontributor Banten, Acep Nazmudin) (TribunBanten)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas