5 FAKTA Penikaman Syekh Ali Jaber: Pelaku Disebut Alami Gangguan Jiwa hingga Respons sang Ulama
Pendakwah ternama Syekh Ali Jaber menjadi korban penganiayaan oleh seorang pria berinisial AA (24).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pendakwah ternama Syekh Ali Jaber menjadi korban penganiayaan oleh seorang pria berinisial AA (24).
Syekh Ali Jaber ditikam saat mengisi kajian di wisuda Tahfid Alquran di Masjid Falahudin, Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore.
Akibat kejadian itu, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusukan di bahu sebelah kanan.
Pelaku penikaman, AA pun telah berhasil diamankan oleh aparat kepolisian.
1. Kronologi penikaman
Syekh Ali Jaber mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, ia sedang berada di atas panggung dan tengah berbincang dengan dua jemaah.
Tiba-tiba seorang pemuda berlari ke atas panggung dan langsung menusukkan sebilah pisau.
Baca: 5 Hal Ini Perkuat Dugaan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Tak Alami Gangguan Jiwa, Unggahan Disorot
Baca: Penikaman Syekh Ali Jaber, Jangan Terkecoh itu Dilakukan oleh Orang yang Tak Sehat
"Pisaunya masih tertancap di bahu, saya cabut sendiri patahannya," kata Syekh Ali Jaber, dikutip dari Kompas.com.
Syekh Ali Jaber mengatakan, pelaku sempat berusaha menusuk untuk kedua kali dengan mengambil pisau yang tertancap di bahunya.
Namun, jemaah langsung menghadang dan berupaya menangkap pelaku.
Bahu Syekh Ali Jaber terluka akibat tikaman dan harus mendapat enam jahitan dalam, dan empat jahitan luar.
"Tapi saya tahan. Alhamdulillah masih dijaga oleh Allah," terangnya.
2. Ungkap adanya kejanggalan
Syekh Ali Jaber meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan yang menimpa dirinya.
Ia menduga, ada motif tertentu yang membuat pelaku mengincar dirinya.
"Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan tapi secara hukum, dia harus diproses," kata Syekh Ali Jaber, seperti dilansir dari TribunLampung.co.id.
Syekh Ali Jaber juga mempertanyakan motif penikaman yang dialaminya.
Sebab, menurutnya, ada beberapa kejanggalan ketika melihat sosok pelaku.
"(Pelaku) bukan orang yang maaf gila sembarangan. Pertama dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil."
"Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk," jelasnya.
3. Pelaku ditetapkan sebagai tersangka
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Yan Budi Jaya mengatakan, pelaku penikaman terhadap Syekh Ali Jaber berinisial AA telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari pemeriksaan, sudah 24 jam. Statusnya sudah kita tetapkan jadi tersangka," kata Yan Budi dilansir dari Kompas.com.
Yan Budi menjelaskan, untuk proses hukum, pelaku ditetapkan terlebih dahulu karena menyangkut pidana.
Adapun terkait informasi pelaku mengalami gangguan kejiwaan, Yan Budi mengatakan akan didalami kemudian dengan melibatkan tim psikiater.
Baca: Kondisinya Terluka, Syekh Ali Jaber Sempat Larang Jemaah Hakimi Pelaku Penikaman
"Semalam sudah diperiksa oleh dokter RSJ Kurungan Nyawa, tapi belum mendalam," ucap dia.
Yan Budi memastikan bahwa kasus pidana penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber akan tetap diproses.
"Kami kenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat," jelasnya.
4. Keluarga sebut pelaku idap gangguan jiwa
Yan Budi mengatakan, berdasarkan keterangan orangtua pelaku, AA mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2016.
Masalah kejiwaan ini muncul karena stres semenjak ditinggal pergi ibu kandungnya ke Hong Kong.
Kendati demikian, polisi tak begitu saja percaya dengan pernyataan tersebut.
"Kami sebagai penyidik tidak mempercayai sepenuhnya keterangan dari orangtua tersangka," kata Yan Budi sebagaiman dilansir TribunLampung.co.id.
Namun, kata Yan Budi, dari keterangan dokter RSJ Provinsi Lampung, ada indikasi yang mengarah gangguan kejiwaan yang dialami pelaku.
"Hal itu belum bisa menjadi kesimpulan akhir karena masih banyak proses pemeriksaan lain yang harus dijalani tersangka. Tapi yang pasti kami akan memproses sesuai prosedur," jelasnya.
5. Syekh Ali Jaber tak terima pelaku dianggap punya gangguan jiwa
Terkait dengan kabar yang menyebut bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, Syekh Ali Jaber dengan tegas membantah dugaan tersebut.
"Saya tidak terima pelaku dianggap gila, orangnya (pelaku) sangat berani dan terlatih," ujarnya seperti dikutip dari TribunLampung.co.id.
Baca: Posting Video saat Penusukan di Instagram, Syekh Ali Jaber: Allah Takdirkan Saya Dapat Musibah
Baca: Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila, Orangnya Sangat Berani dan Terlatih
Ulama dan pendakwah itu menyakini tindakan pelaku sudah terorganisasi, hal itu dirasakannya saat pelaku menghujamkan pisau ke arahnya.
"Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya," terangnya.
Untuk itu, Syekh Ali Jaber meminta aparat kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut.
Termasuk kemungkinan sosok orang yang diduga berada dibelakang pelaku.
"Mohon dihukum karena kita negara hukum, jangan main hakim sendiri," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunLampung.co.id/Romi Rinando/Joviter Muhammad, Kompas.com/Tri Purna Jaya)