Terkait Kabar Adanya Mayat di Rumah Tokoh Pemuka Agama di Medan Selayang, Begini Penjelasan Polisi
Dugaan ada mayat dikubur di dalam bangunan rumah itu lantaran warga setempat mencium aroma busuk dari dalam rumah itu.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Warga Jalan Pasar I, Gang Kancil, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan sejak Minggu (13/9/2020) malam mendadak heboh.
Kabarnya, sesosok mayat yang dikubur di dalam rumah yang dijadikan tempat Tahfiz Quran tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, kabar itu berawal dari seseorang yang kerasukan dan mengatakan dugaan adanya mayat yang dikubur dalam rumah.
Salah seorang santri, Rici (15) yang ditemui Tribun Medan mengatakan, sesosok mayat yang dikubur di dalam rumah itu hingga kini tidak tahu kebenarannya.
Ia mengatakan, pimpinannya yang disebut pak haji pernah melakukan dugaan pencabulan.
"Di sini pernah jadi lokasi pencabulan. Korbannya yang saya ketahui, ada empat. Yang parah satu orang.
Baca: Wanita Tewas di Kamar Kos Kalibanteng Semarang, Anak Balita Menangis Berjam-jam di Samping Mayat Ibu
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes. Kami juga sebagai saksi atas dugaan kasus pencabulan," ujarnya.
Lanjut remaja yang menggunakan baju salat ini menuturkan, bahwa rumah tersebut merupakan tempat Tahfiz Quran.
"Saya selaku ketua. Di sini sebagai tempat tafiz Quran. Jadi begitu kami mengetahui bapak itu melakukan pencabulan.
Kami lapor ke warga. Lalu kami diusir bapak itu, gak boleh lagi ke rumah itu. Kejadian sekitar bulan Agustus lalu," katanya.
"Kalau soal mayat yang diduga dikubur di dalam rumah kami tidak tahu pasti," sambungnya.
Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak yang dikonfirmasi mengatakan negatif.
"Negatif (tidak ada dugaan pembunuhan)," ucapnya.
Baca: Putri Delina Tanggapi soal Ancaman Pembunuhan yang Diterima Sule: Ya Udahlah, Netizen Susah
Terkait kehebohan di tengah masyarakat tersebut, pihak Kepolisian membongkar sebuah rumah di Jalan Pasar I, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Medan, yang diduga menjadi lokasi penguburan mayat.
Polisi mulai membongkar bagian rumah itu sekitar pukul 12.30 WIB dibantu warga setempat.
Kepala Lingkungan VI Kelurahan Tanjung Sari, Dayat Iskandar, mengatakan, dugaan ada mayat dikubur di dalam bangunan rumah itu lantaran warga setempat mencium aroma busuk dari dalam rumah itu.
"Kalau kata warga ada bau busuk dari dalam rumah ini. Karena masyarakat merasa resah, mereka meminta supaya rumah ini segera dibongkar," katanya yang dijumpai di lokasi.
Bangunan yang sebelumnya dijadikan sebagai rumah tahfiz itu juga sudah tak berpenghuni selama kurang lebih satu bulan.
Pengelola tahfiz pergi tanpa diketahui pemilik rumah.
"Ia (pengelola) waktu dua tahun lalu ke sini juga tidak ada lapor, pergi pun tidak ada yang tahu," katanya.
Warga Gang kancil, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang dihebohkan dengan aroma busuk dari dalam rumah Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik.
Amatan Tribun, sejak pukul 10.30 WIB, puluhan warga tampak beramai-ramai mendatangi rumah berwarna hijau muda tersebut.
Baca: Penyamaran Komandan Polisi Gadungan di Medan, Golongan Bintara Pakai Topi Perwira hingga ID Card BNN
Mereka yang terdiri dari anak-anak hingga orangtua terlihat penasaran dan menunggu kabar akan adanya pembongkaran keramik yang berbeda dari lainnya.
Pengakuan dari warga setempat Ibu Sembiring (55) yang rumahnya tepat di lokasi kejadian menyebutkan awalnya kejadian pada 10 September 2020 lalu.
"Jadi awalnya itu ketahuan bau busuk dimana ada 8 orang yang mau bagikan donatur ke Tahfiz.
Tiba-tiba kesurupan waktu megang pintu gerbang dan sebut untuk membongkar keramik di rumah tersebut," tuturnya saat diwawancarai di lokasi, Senin (14/9/2020).
"Waktu kejadian kesurupan itu lebih bau lagi, sampai banyak yang muntah," tambahnya.
Lalu setelah itu, warga langsung memanggil Kepala lingkungan setempat untuk memeriksa kejadian tersebut.
"Kita langsung panggil kepling dan pengurus Masjid Al-Furqon untuk lihat keramik.
Ternyata benar bahwa warna keramik itu ada 4 berbeda dari keramik lainnya dan waktu diketuk keramik terdengar bunyi kopong," ungkap Sembiring.
Sembiring juga menuturkan sebelumnya pada masa awal mula Covid19 dirinya dan keluarga sempat diminta membersihkan rumah Tahfiz tersebut.
"Pernah datang abangnya suruh bersihin rumahnya, lalu saya ajak anak dan menantu saya bersihkan.
Waktu bersihkan itu rupanya bau sekali enggak tahan," tuturnya.
Ia juga membeberkan bahwa di lokasi keramik tersebut memang didapati informasi dari para santri menjadi ruang penyiksaan dan penyodoman.
Sembiring bahkan menyebutkan pada Bulan Maret 2020, pemilik Tahfiz yang bernama Ustaz Haji Taufik Bin Azis pernah tersandung kasus hukum karena menyodomi 4 anak.
"Di dalam kamar kosong yang keramiknya berbeda itu informasi dari para santri memang menjadi penyiksaan para santri.
Juga pada bulan 3 kemarin Ustaz Taufik itu pernah ditahan polisi karena diduga sodomi dua laki-laki, sempat ditahan tapi bulan 5 udah keluar lagi," ungkapnya.
Namun, ia menyebutkan pihaknya ingin agar rumah tersebut segera dibongkar agar kasus ini dapat titik terang.
"Keputusannya kita tidak tahu isinya karena kita ingin tahu juga agar warga tidak penasaran dan supaya kampung ini bersih dari maksiat," tegasnya.
Sembiring menyebutkan bahwa Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik telah berdiri sejak Februari 2019 lalu.
Seorang santri bernama Yanto (17) asal Sidikalang menerangkan bahwa benar dia pernah melihat temannya disiksa dan disodomi di kamar tersebut.
"Saya tidak pernah dipanggil, tapi kawan saya santri namanya Ilham umur 13 tahun pernah dipanggil ke kamar itu karena melanggar peraturan.
Disitu dia disodomi, itu pengakuan dari dia. Kami juga sempat ngerekam," ungkapnya.
Kini keberadaan sang Ustaz tak tahu di mana rimbanya.
Informasi yang dihimpun sang Ustaz terakhir kali terlihat pada 17 Agustus 2020 lalu.
Saat itu Ustaz Taufik membuat acara panjat pinang untuk para santri.
Setelahnya sang Ustaz pergi melarikan diri dan tak kembali hingga sekarang.
Kepling Bantah Ada Penemuan Mayat di Rumah Pemuka Agama Kecamatan Medan Selayang
Kepling VI Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang, Dayat Iskandar, membantah adanya penemuan mayat di Rumah Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik, Senin (14/9/2020).
Ucapannya ini mengkarifikasi pernyataan pria berkemeja dan masker merah yang sebelumnya membenarkan adanya mayat membusuk di rumah tersebut.
"Tidak ada mayat. Saya pastikan itu," ucap Dayat Iskandar.
Dayat membawa penggali kubur untuk menggali keramik yang diduga penimbunan mayat, hasilnya isi keramik tersebut hanya pasir dan tanah.
Tangga yang dibawa masuk ke dalam rumah sebut Dayat untuk memeriksa bagian atas rumah.
Pria berkemeja biru dan masker merah yang sempat menyebut ada mayat langsung mengklarifikasi pernyataannya.
Kepada awak media ia mengaku hanya mendengar info dari sumber yang tak jelas.
"Tak ada mayat," katanya setelah dicecari pertanyaan oleh awak media di lokasi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KABAR PENEMUAN Mayat di Rumah Tahfiz Quran Belum Ada Titik Terang, Polisi Bongkar Sumber Bau Busuk