Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendaki Wanita yang Bawa Bunga Edelweis Minta Maaf dan Jalani Hukuman Push Up 100 Kali

Nardi menuturkan, pendaki wanita itu diblacklist dari jalur pendakian wilayah Karanganyar selama lima tahun

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pendaki Wanita yang Bawa Bunga Edelweis  Minta Maaf dan Jalani Hukuman Push Up 100 Kali
Pixabay/senjakelabu29
Bunga Edelweiss 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Agus Iswadi


TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR -
Pendaki wanita yang terekam bawa bunga edelweis telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya,

Relawan, Dian Dwi Saputro menyampaikan, pendaki wanita itu didampingi keluarga, teman dan perangkat desa telah datang ke Basecamp Candi Cetho untuk menyatakan permintaan maaf pada Rabu (16/9/2020).

Saat itu dirinya juga mendampingi mereka dan diketahui pendaki wanita itu berasal dari Ngrambe Ngawi Jawa Timur.

"Kejadiannya itu tanggal 13 September 2020. Mendaki lewat Jogorogo wilayah Ngawi, tembusnya itu di Pos Lima. Kejadiannya di Pos Lima Jalur Pendakian Cetho," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (17/9/2020).

Pendaki wanita itu telah diblacklist dari jalur pendakian Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

Baca: Cegah Penularan Covid-19, Indonesia Care Ikuti Terapi Rempah Raja Papua di Nu Waar

Berita Rekomendasi

Dian mengungkapkan, berdasarkan keterangan pendaki wanita itu, bunga edelweis yang dibawa itu sudah patah dan jatuh.

Kondisinya pun sudah kering.

Sebenarnya ketua rombongan pendaki sudah melarang yang bersangkutan membawa bunga itu.

"Yang diambil itu edelweis yang sudah patah, berada di bawah dan kering. Saat itu ditegur oleh pendaki lain (merekam video) saat turun dan ditanya. Yang bersangkutan menjawab sedikit saja. Kalau memang tidak mengambil kan bisa klarifikasi di tempat dan tidak jadi permasalahan," ungkapnya.

Sebagai konsekuensi dari kejadian itu, pendaki wanita dikenakan sanksi dengan membuat surat pernyataan, push up 100 kali dan diblacklist dari jalur pendakian yang masuk wilayah Karanganyar.

Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Nardi menambahkan, pernyataan permintaan maaf itu sudah disampaikan ke pihak Perhutani.

"Laporan sudah saya sampaikan ke Perhutani," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas