Terungkap Otak Pembunuhan Jefri Wijaya, Berawal dari Utang Judi Online, Seorang Oknum TNI Terlibat
Terungkap otak pembunuhan Jefri Wijaya. Korban awalanya dianiaya saat ditagih judi online.
Editor: Miftah
"Kemudian Bagus Arianto hanya berperan proses penculikan," bebernya.
Untuk Arif sendiri, sambung Kombes Irwan, hanya terlibat di TKP ke dua.
"Jadi setelah diculik, dibawa ke TKP pertama namun belum sampai meninggal."
"Kemudian korban dipindahkan di TKP ke dua."
"Tersangka ini terlibat," jelasnya sembari menambahkan tersangka lainnya yang diduga terlibat masih dalam pengejaran.
Terkait keterlibatan oknum aparat, Kombes Irwan Anwar membenarkan ada satu oknum, namun ditangani oleh intasinya.
"Apakah ada oknum. Saya jawab ada. Sudah ditangani ke instansinya," sebutnya.
Dalam proses pembunuhan terhadap Asiong, para tersangka dijanjikan belasan juta rupiah.
"Para tersangka ini dijanjikan uang Rp 15 juta perorang. Untuk uang tersebut, belum sempat dibayarkan," ucapnya.
Penjelasan Kapendam
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah menegaskan akan memberikan sanksi tegas apabila oknum TNI Koptu Suhemi terlibat dalam penganiayaan berujung kematian Jefri Wijaya alias Asiong (38).
Asiong ditemukan tewas menggenaskan di jurang Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Ndolu Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, pada Jumat (18/9/2020) lalu.
Koptu Suhemi merupakan Gakkumwal Denpom I/5 Medan di Marelan Medan Belawan dengan Nrp 31950342140474 Ta.
Kepala Penerangan Kodam I/BB (Kapendam I) Kolonel Inf Zeni Djunaidhi membeberkan sesuai arahan Pangdam I Bukit Barisan tidak ada prajurit yang kebal hukum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.