Sekolah di Gunungkidul Minta Bantuan Wali Murid Minta Bantuan Rp 2,6 JUta untuk Bangun Gedung Seni
pihak sekolah mengajukan permohonan sumbangan dari para pelajar baru sebesar Rp 2,6 juta per tahun untuk pembangunan gedung kesenian.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Sekolah tingkat SMA di Gunungkidul dilaporkan oleh sejumlah wali murid.
Sekolah ini diduga melakukan pengurangan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) dan dialihkan untuk sumbangan komite sekolah.
D, salah satu wali murid yang mengaku melapor ke OmbudsmanRI (ORI) DIY tampak emosional saat bercerita pada Tribun Jogja, Kamis (24/09/2020).
Sebab ia merasa begitu kecewa dengan apa yang dilakukan pihak sekolah.
"Kami bahkan tak pernah mengenal, musyawarah, atau pun ikut dalam pembentukan komite sekolah tersebut," tutur D ditemui di kediamannya.
D menceritakan, kasus tersebut dimulai sejak anaknya sudah diterima di kelas 10 pihak sekolah pada September 2019 lalu.
Saat itu, pertemuan digelar dengan para orang tua pelajar dan mengatasnamakan rapat Komite Sekolah.
Baca: VIRAL Cerita Wanita Bertemu Jodoh Saat Jatuh di Parkiran Sekolah, Lulus SMA Langsung Menikah
Saat pertemuan tersebut, D mengungkapkan pihak sekolah mengajukan permohonan sumbangan dari para pelajar baru sebesar Rp 2,6 juta per tahun. Alasannya untuk pembangunan gedung kesenian.
"Itu pun diberi tenggat waktu pembayaran sampai Februari 2020," kata D.
Rapat serupa digelar pada tahun berikutnya, persisnya 7 September 2020 saat memulai tahun ajaran baru.
Saat itu disampaikan soal program kerja sekolah.
D pun menunjukkan bukti undangan pihak sekolah hingga rekaman video saat pertemuan dilangsungkan.
Namun, tanpa diketahui oleh D, anaknya dipanggil pihak sekolah untuk mengisi dan menandatangani formulir pencairan uang dari bank.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.