Nelayan Lansia Ini Berada dalam Kotak Gabus dan Terombang Ambing di Lautan Selama 6 Hari
Video berdurasi 2 menit 70 detik itu memperlihatkan seorang pria tua yang terapung di tengah laut sendirian
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - Media sosial digegerkan dengan adanya video seorang nelayan tua ditemukan usai terombang-ambing di tengah laut selama enam hari.
Video diunggah akun Facebook Kang Santri pada Jumat, 25 september 2020.
Dalam unggahannya, Kang Santri menuliskan jika nelayan itu berasal dari Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Nelayan dari kota baru ditemukan nelayan Balikpapan terapung apung dilaut lepas karena perahunya pecah dan tenggelam
Semoga selalu Dalam Lindungan Allah SWT " tulis pengunngah.
Video berdurasi 2 menit 70 detik itu memperlihatkan seorang pria tua yang terapung di tengah laut sendirian.
Ia bertahan kotak berlapis gabus yang biasa digunakan untuk menyimpan ikan.
Sedangkan video itu diambil oleh nelayan yang berada di kapal lain.
"Astaga bapak itu" ucap seorang pria dari kapal.
Kapal ikan itupun mendekati pria yang mengambang di laut tersebut.
Baca: Bukannya Tolong Wanita yang Terkapar, 5 Nelayan Ini Bergiliran Perkosa Korban hingga Tewas: Khilaf
"Darimana om darimana? Kota Baru kah?" teriak perekam video.
"Dimana kapalnya?"tanya pria lain.
"Kapalnya tenggelam" jawab bapak tersebut.
"Sudah lima hari" ucap bapak itu.
"Sini pak sini" ucap pria lain.
Seorang pria dari kapal kemudian melompat ke dalam laut dan menarik kotak itu.
"Sendirian kah om?"ucap perekam video lagi.
"Iya sendirian" jawab pria tua itu.
Pria yang mengenakan baju cokelat dan topi garis hitam putih itupun terlihat lemas.
"Naik dulu makan. Buang aja gabusnya" ucap seorang awak kapal.
Bapak itu kemudian dibawa ke kapal bagian belakang untuk diberi makan.
"Ndak ada sudah ketinggalan gada?"
"Dibelakang dibelakang" teriak awak kapal lainnya.
Baca: Warga Rebut Tubuh Pak RT di Kabupaten Kotabaru dari Mulut Buaya
Unggahan inipun langsung mendapat komentar dari para netizen.
Banyak netizen yang merasa kasihan dengan nelayan itu.
Nur El "Ya gk kebanyang gk makan 5 hari (emot menangis)"
Setyawan "Alhamdulillah, semoga selalu menjadi amal ibadah yang baik buat yang menolong dan menjadi tauladan bagi teman2 yang lain."
Mey Leddy "Semoga yg menolong bapak ini mendapatkan kemuliaan bersama kluarga nya di Akhirat Nanti Aamiin ya rabbal"
Syamsuddin "Bapaknya 5 hari terkatung katung dilaut ditemukan nelayang balilpapan selamat, bapaknya dilindungi Allahswt, insya Allaah yg menolong berhati mulya dan mendapatkan kemudahan dan kemurahan rejeki dari Allah dan diberi kesehatan dariNya, amin"
Haji Alimudin "Smoga nelayan nemukan org yg kenak musibah di tengah laut ini di berikan rejeki yg berlimpah dn di jauh kn dlm segala kesulitan dunia dn di beri umur panjang amin amin ya alfatiha"
Insiden ini sendiri terjadi di perairan Tako Bendera, Tanah Grogot, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 15.00 WITA.
Dilansir dari Banjarmasin Post, nelayan itu bernama Hamade warga Desa Hilir Muara.
Hamade harus bertahan selama enam hari di datas box ikan dan tidak makan serta minum sama sekali.
Kejadian itu diceritakan Hamade, melalui hubungan telepon putranya Akhmad Boy (29) di Kotabaru.
"Tidak ada makan dan minum selama enam hari," jelas Hamade menjelaskan kepada putranya dengan berbahasa Bugis, Jumat (25/9/2020).
Hamade berangkat melaut dari rumah di Desa Hilir Muara, pada Kamis (17/9/2020) pukul 16.00 Wita.
Saat di perairan Tako Enceng sekitar 30 mil dari daratan Kotabaru, perahu korban mengalami kebocoran pada bagian belakang.
Ia pun berusaha memperbaiki dengan turun menceburkan diri ke laut.
Belum sempat memperbaiki, kapal korban tenggelam.
Baca: Kapal Ikan KM. Mitra XXI Tenggelam, Seluruh Kru Kapal Berhasil Dievakuasi Kapal Patroli KPLP
Beruntung, bersamaan kapal tenggelam, korban sempat mengambil bok ikan untuk dijadikan alat keselamatan (pelampung).
Hamade pun sempat putus asa dan mengira akan mati karena berada di tengah lautan sendiri.
Namun akhirnya ia berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas.
Hamade sempat dibawa ke rumah kerabatnya yang berada di Kuala Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Alhamdulillah baik-baik saja keadaan saya," ujar Hamade kepada putranya.
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Polair Iptu Koes Adi Dharma SSTPel, membenarkan adanya kejadian tersebut dan korban selamat.
Kondisi korban sehat dan berada di tempat keluarganya di Kuala Sambong, Kaltim.
Karena tak memiliki uang untuk pulang ke rumah, Koes pun membantu ongkos biaya makan korban selama dalam perjalanan.
"Sudah kita bantu ongkosnya," tandas Koes kepada banjarmasinpost.co.id, saat menemui anak korban di PPI Sungaiparing Kotabaru.