Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Kecanduan Pil Koplo, Tukang Bubur Keliling di Mojokerto Bantai Bapak Ibunya Hingga Sekarat

Peristiwa berdarah terjadi di Mojokerto, tukang bubur keliling bantai bapak dan ibunya hingga sekarat, diduga karena kecanduan pil koplo.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Diduga Kecanduan Pil Koplo, Tukang Bubur Keliling di Mojokerto Bantai Bapak Ibunya Hingga Sekarat
KOMPAS.com
Ilustrasi penikaman. Detik-detik Pedagang Keripik Tewas Ditikam Saat Melerai Perkelahian di TTS 

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldhiy Hangga Putra menjelaskan pihaknya mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur kayu dan sprei bantal bekas bercak darah di lokasi kejadian.

Selain itu, pihaknya juga melakukan rangkaian penyidikan termasuk pemeriksaan terkait modus dan motif yang memicu pelaku melakukan perbuatannya sehingga mengakibatkan ibu bapaknya mengalami luka.

"Masih proses penyidikan pelaku kami periksa intensif, pemeriksaannya oleh penyidik belum selesai, " imbuhnya.

Ilustrasi pisau dapur yang digunakan untuk menusuk
Ilustrasi pisau dapur yang digunakan untuk menusuk (ilustasi tribunnews)

Disinggung informasi dari masyarakat terkait dugaan pelaku kecanduan obat-obatan pil Koplo sehingga memicu kejadian itu, Faldy menuturkan pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai informasi tersebut.

"Di masyarakat begitu masih belum pasti," ucap dia.

Faldy menyebut, kedua korban dirawat di Rumah Sakit Sido Waras kini telah dirujuk ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Kondisi kedua korban telah mulai membaik dan stabil.

Berita Rekomendasi

"Kondisi kesehatan kedua korban membaik sudah dirujuk ke RS Kota dan untuk ibu Muripah keadaannya membaik dan sudah stabil," tandasnya.

Kronologi kejadian

Imam Bukhori, warga setempat mengatakan peristiwa itu terjadi di rumah korban yang ditinggali bersama pelaku.

Saat ditolong warga, korban dalam kondisi sadar.

Terlihat jelas ada luka sabetan senjata tajam pelaku yang diarahkan ke leher dan dagu korban.

"Sudah banyak darah di kasur dan korban masih sadar," ungkap Imam Bukhori (57) warga setempat di lokasi kejadian, Minggu (27/9/2020).

Ilustrasi penikaman.
Ilustrasi penikaman. (Tribun Timur/Lily)

Imam menyebut, saat kejadian, ada pemakaman sehingga lingkungannya sepi lantaran banyak warga khususnya laki-laki yang berada di makam desa kurang lebih sekitar 200 meter dari rumah korban.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas