Kabupaten Malang Punya Alat Pendeteksi Tsunami Terbanyak di Jatim, Ada Seri Terbaru Lebih Termutakir
Kabupaten Malang memiliki jumlah Warning Receiver System (WRS) atau pendeteksi dini gempa dan tsunami generasi terbaru terbanyak di Jatim.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kabupaten Malang memiliki jumlah Warning Receiver System (WRS) atau pendeteksi dini gempa dan tsunami terbanyak di Jawa Timur.
Wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu memiliki empat WRS yang tersebar di beberapa tempat seperti Kantor Bupati Malang, Kepanjen dan Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan.
"Semua rawan tapi Malang ini juga rawan sehingga banyak penempatan di sini (WRS)," kata Kepala BMKB Karangkates, Musripan ketika dikonfirmasi Minggu (27/9/2020).
Pertimbangan Kabupaten Malang memiliki alat pendeteksi gempat terbanyak karena dinilai rawan terjadi gempa bumi.
BMKG Karangkates juga bertempat di Kabupaten Malang, sehingga turut berkontribusi menghadirkan alat deteksi gempa bumi.
"Karena saya (berkantor) di sini. Jadi pertimbangannya ya karena saya di sini jadi usul lebih banyak di sini. Kalau yang lain ini masih saya usulkan juga tapi masih proses karena ada Covid-19 ini kan anggaran juga berdampak," beber Musripan.
Selain Kabupaten Malang, wilayah lain seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, hingga Pacitan juga rawan gempa bumi.
"Sedangkan wilayah lain hanya punya satu atau dua (WRS)," ungkap Musripan.
Musripan menerangkan, Kabupaten Malang punya alat WRS seri terbaru yang lebih mutakhir dari pada seri sebelumnya.
"WRS yang berada di kantor Bupati Malang, adalah alat generasi baru. Kemampuannya mampu mendeteksi dan mengirim sinyal ke WRS secara real-time atau cepat," kata Musripan.
Di sisi lain, Musripan turut menanggapi potensi gempa yang berpotensi tsunami diprediksi akan terjadi di Selatan Pulau Jawa.
Diprediksi, gelombang tsunami bisa mencapai 20 meter.
Menurut Musripan, Kabupaten Malang berpotensi tak luput dari bencana tersebut.
BMKG Karangkates mencatat, selama 6 bulan terakhir, intensitas gempa tertinggi di Kabupaten Malang terjadi pada bulan Agustus tercatat 85 gempa.
Namun gempa tersebut termasuk intensitas mangnitudo yang tidak besar.
“Juni ada 39 gempa terus turun pada bulan Juli jadi 34 gempa dan naik drastis di Bulan Agustus kemarin jadi 85, gempa,” tutur Musripan.
Musripan menganalisa, pergerakan aktif di zona megathrust terus bergeliat.
“Ada indikasi semakin aktif gesekannya," tambah Musripan.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kabupaten Malang Punya Alat Pendeteksi Tsunami Terbanyak di Jatim, di Sini Lokasinya,