Heboh Kajian Potensi Tsunami 20 Meter, Warga Pesisir Pantai Cikembang Mengungsi: Dikira Secepatnya
Heboh hasil kajian ITB soa potensi tsunami 20 meter membuat warga di Cisolok panik. Warga di pesisir pantai Cikembang sempat mengungsi.
Editor: Miftah
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM - Heboh hasil kajian ITB soa potensi tsunami 20 meter membuat warga di Cisolok panik.
Warga di pesisir pantai Cikembang sempat mengungsi.
Mereka mengira gempa dan tsunami tersebut akan datang dalam waktu dekat.
Hebohnya hasil kajian Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengungkap potensi tsunami di pantai selatan Jawa setinggi 20 meter berdampak kepada warga pesisir pantai Cikembang, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Menurut salah seorang warga, Jaka (38), warga pesisir pantai Cikembang sempat mengungsi ketika mendapatkan kabar tersebut.
Ia mengatakan, warga mengira hasil kajian itu akan terjadi secepatnya, sehingga warga panik dan langsung mengungsi.
Baca: Ada Potensi Tsunami, Ketua MPR Minta Pemda di Jalur Pantai Selatan Jawa Giatkan Mitigasi
Baca: Kabupaten Malang Punya Alat Pendeteksi Tsunami Terbanyak di Jatim, Ada Seri Terbaru Lebih Termutakir
Baca: Uji Coba Sistem Peringatan Dini Tsunami BPBD Bantul Berjalan Baik, Seluruh Alat Berfungsi Normal
"Masyarakat mengira gempa, tsunami itu akan datang secepatnya, jadi masyarakat panik. Nelayan itu juga libur melaut karena merasa ketakutan. Masyarakat mengungsi ke kerabatnya ke daerah yang lebih atas, ke bukit," ujar Bah Goong, sapaan karib Jaka, kepada Tribunjabar.id, Selasa (29/9/2020).
Ia menyebut, sekitar 200 orang warga yang memiliki warung di pantai Cikembang mengungsi ke dataran tinggi setelah mendengar kabat akan terjadinya tsunami.
"Disini yang punya warung, kios di pinggir pantai itu ada 100, 200 an, termasuk yang memiliki villa, penginapan," katanya.
Ia berharap, pemerintah setempat bisa memberikan edukasi kepada warga agar tidak panik saat mendapatkan kabar akan terjadinya bencana di laut.
Menurutnya, saat ini warga masih mengandalkan naluri untuk menyelamatkan diri, tidak ada pengetahuan warga mengenai cara-cara mitigasi dalam menghadapi bencana, khususnya bencana tsunami yang saat ini beredar.
"Saya sih mengharapkan pemerintah supaya memberikan edukasi, ada kepastian, karena masyarakat ini merasa seperti bom waktu, jadi masyarakat perlu pembelajaran bagaimana kalau seandainya ini benar terjadi, minimal masyarakat tahu bagaimana kalau bencana ini datang," tuturnya.
"Supaya jelas, kami diberi edukasi, supaya pas datang bencana itu masyarakat bisa tahu cara evakuasi. Setahu saya itu khusus wilayah Cikembang, Pasirbaru itu belum ada pelatihan, atau mitigasi. Paling mereka secara naluri aja mencari bukit paling tinggi, tidak tahu secara teori, paling naluri aja," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Dengar Kajian Potensi Tsunami 20 Meter, Warga Pesisir Pantai Cikembang Sukabumi Sempat Mengungsi"