Perjuangan Mahasiswa di Simeulue Demi Kuliah Online, Harus Panjat Pohon untuk Dapat Sinyal
Foto-foto mahasiswa di Kabupaten Simeulue yang yang sedang melakukan perkuliahan daring viral di wiliayah kepulauan itu.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Simeulue, Aceh merasakan perjuangan ekstra saat mengikuti kuliah daring (online).
Pandemi Covid-19 memang berdampak pada segala sendi kehidupan masyarakat, termasuk bidang pendidikan.
Sistem pembelajaran di Indonesia pun terpaksa harus diterapkan secara daring.
Namun, ada beberapa kendala yang dialami saat menerapkan kuliah daring, tersmasuk soal sinyal internet.
Baru-baru ini, foto-foto mahasiswa di Kabupaten Simeulue yang yang sedang melakukan perkuliahan daring viral di wiliayah kepulauan itu.
Pasalnya, sejumlah mahasiswa yang terlihat di dalam foto yang beredar itu terdiri atas laki-laki dan perempuan, harus memanjat pohon untuk mendapatkan sinyal yang bagus.
Baca: Siswa Ini Nangkring di Atas Pohon Seharian, Cari Sinyal demi Selesaikan Ujian Online
Baca: Cari Sinyal Demi Kuliah Online, Mahasiswa di Luwu Rela Naik Gunung hingga Panjat Pohon, Ini Kisahnya
Seorang mahasiswa yang sekaligus Ketua Umum Ippelmas Sumbar dan juga kader HMI membenarkan foto yang viral itu terjadi di Kabupaten Simeulue.
Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran terbatasnya akses jaringan internet di wilayah itu.
"Di desa Lubuk Baik, Kecamatan Alafan, mahasiswa yang melakukan perkuliahan online," katanya kepada Serambinews.com, Kamis (1/10/2020).
Bahkan, lanjutnya, mahasiswa di kawasan paling ujung Simeulue itu harus rela menempuh jarak lumayan jauh dari desanya, demi untuk mendapatkan akses jaringan internet.
"Dan yang paling tragisnya mahasiswa harus manjat pohon untuk mendapatkan jaringan, itu pun kadang-kadang belum memuaskan jaringannya," katanya.
Ia merincikan, masih banyak desa di Simeulue belum terdapat jaringan seluler.
Di antaranya di Desa Lubuk Baik, Kecamatan Alafan, Desa Bulu Hadik, Kecamatan Telul Dalam, Desa Sanggiran, Ujung Harapan Lhok Makmur di Kecamatan Simeulue Barat, dan juga Desa Salur Latun, Kecamatan Teupah Barat.
"Harapan kami sebagai mahasiswa Simeulue kepada pihak pemerintah, supaya cepat menangani kasus ini."
"Demi kelancaran proses perkuliahan mahasiswa dan juga kelancaran komunikasi bagi seluruh warga di Pulau Simeulue," pungkasnya. (*)
(Serambinews.com/Sari Muliyasno)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Demi Kuliah Online, Mahasiswa di Simeulue Harus Panjat Pohon untuk Dapat Sinya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.