Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Pertama Kali Terjadi, Api Abadi Mrapen Padam Total, Ini Dugaan Penyebabnya

Secara mengejutkan, Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mati total.

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Baru Pertama Kali Terjadi, Api Abadi Mrapen Padam Total, Ini Dugaan Penyebabnya
KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO
Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dhamma Tri Suci Waisak 2562 BE 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2018). Api yang diambil ini akan disemayamkan di Candi Mendut hingga keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak. 

Jarak lokasi keduanya sekitar 200 meter.

"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," jelasnya.

Sinung menjelaskan aktivitas pengeboran tersebut menyebabkan semburan air setinggi 50 meter.

Selain itu, lanjut Sinung, terdengar pula suara gemuruh dari dalam tanah dan tercium bau gas hidrokarbon saat pengeboran itu berlangsung.

"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terangnya.

Bisa Dipulihkan

Menurut Sinung, ada beberapa opsi untuk memulihkan sumber api abadi.

Berita Rekomendasi

Tapi memerlukan kajian teknis yang matang.

Salah satunya dengan mencari sumber gas baru di dekat lokasi saat ini.

Terpisah, Pejabat sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin, menambahkan akan ada upaya percepatan agar api abadi kembali menyala. Dia mengungkap perlu kajian mendalam terkait upaya tersebut.

"Tadi saya sudah ke sana meninjau lokasi. Yang paling logis yakni mencari sumber gas baru yang kemudian nanti disalurkan ke titik lokasi Api Abadi Mrapen. Tapi itu teknis banget, perlu kajian dan perhitungan yang matang," kata Haerudin.

Untuk diketahui, Api Abadi Mrapen ini kerap menjadi sumber api obor beberapa acara nasional dan internasional.

Misalnya saja, pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Kemudian Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.

Setiap tahun, api abadi dari Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

Lokasi api abadi Mrapen ini pun sudah menjadi destinasi wisata, namun selama pandemi virus COVID-19 objek wisata ini ditutup. (dtc/ant)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Baru Pertama dalam Sejarah Api Abadi Mrapen Padam, Ini Dugaan Penyebabnya

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas