Suami Bunuh Istri & Anak Pakai Besi setelah Cekcok, Pelaku Sempat Minum Racun saat Hendak Ditangkap
Ibu dan anak di Pontianak ditemukan tewas di dalam rumah ternyata dibunuh oleh ayah. Pelaku nekat menghabisi korban setelah terlibat percekcokan.
Editor: Miftah
Detik-detik pembunuhan yang dilakukan AL diperagakan dalam pra rekonstruksi yang dilakukan aparat kepolisian di lokasi kejadian Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Sabtu 3 Oktober 2020.
Sebanyak 22 adegan diperagakan terduga pelaku, AL (49) pada pra rekonstruksi ini.
Sepanjang pelaksanaan pra rekonstruksi, AL terlihat menangis tersedu-sedu sembari sesekali menyatakan penyesalannya.
Rekonstruksi diawali saat AL datang ke rumah Sumiati dengan menggunakan sepeda motor.
Lalu, saat di dalam rumah, ia sempat cekcok dengan korban Sumiati, dimana posisi Sumiati duduk bersila di kursi ruang tamu rumahnya.
Kemudian pada adegan ke 7 dan 8 AL keluar rumah dan mengambil sebatang besi mesin speed yang disimpannya di luar rumah dan langsung menyerang Sumiati dengan menghantamkan besi itu ke bagian anggota tubuh.
Saat itu, sang putri Gerby yang melihat AL memukul ibunya langsung mengambil ulekan batu dan memukulkan ke arah kepala AL.
Mendapat pukulan di kepala, AL langsung menyerang Gerby dengan besi yang dipegangnya yang membuat Gerby tersungkur di ruang tengah rumahnya
Melihat Gerby masih bergerak, AL kembali menghantamkan besi kebagian anggota tubuh Gerby untuk memastikan Gerby tak bergerak.
Kemudian, ia kembali mendatangi Sumiati dan memukul istrinya sebanyak 3 kali dan menyerang bagian tubuh Sumiati hingga Sumiati tak bergerak.
Selanjutnya, ia langsung pergi dengan mengunci pintu rumah dari luar, dan kabur melarikan diri ke arah Kecamatan Rasau, Kabupaten Kubu Raya.
Tangis Ngadinah (60) pecah saat melihat langsung pra rekonstruksi pembunuhan anak dan cucunya, Sumiati (39) dan putrinya Gerby(19).
"Saya minta dihukum yang setimpal, kalau bisa dihukum mati. Saya ndak rela anak dan cucu saya ndak tau apa - apa dibunuh," ujar Ngadinah sembari menangis histeris.
"Saya ndak rela, anak cucu saya dibunuh, saya besarkan dia dari bayi, kok dibunuh. Cucu saya tidak tau apa-apa kok dibunuh juga," katanya.