Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Fakta Baru Aksi Vandalisme di Mushala Tangerang, Tersangka Tertekan Tak Boleh Keluar Rumah

Hasil pemeriksaan pelaku vandalisme mushala di Tangerang mengungkap motif pelaku melakukan aksinya.

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
zoom-in Terungkap Fakta Baru Aksi Vandalisme di Mushala Tangerang, Tersangka Tertekan Tak Boleh Keluar Rumah
Dok. Istimewa via Kompas.com
Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemeriksaan terhadap pelaku vandalisme di mushala yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, terus dilakukan.

Fakta baru terkait motif pelaku terungkap dalam hasil pemeriksaan polisi.

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indardi mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku diketahui melakukan aksi perusakan lantaran tertekan dilarang keluar rumah oleh orang tuanya.

"Tersangka melakukan perbuatannya tersebut karena tertekan, dilarang keluar rumah oleh orang tua tersangka setiap hari, sehingga tersangka emosi dan melampiaskan kekesalan dengan cara perbuatan tersebut," kata Ade kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (2/10/2020).

Baca: Pelaku Vandalisme di Mushala Depresi, Psikolog: Bukan Gangguan Jiwa yang Bisa Dapat Dispensasi Hukum

Ade mengatakan, ada alasan mengapa orang tua SKN melarang anaknya untuk tidak keluar rumah.

Berdasarkan keterangan dari orangtua, menurut Ade, pelaku mengalami kesulitan mengendalikan emosi.

Hal itu yang membuat SKN memiliki dorongan untuk melakukan kekerasan dan perkelahian.

Berita Rekomendasi

Menurut Ade, kondisi ini sudah terjadi sejak pelaku masih duduk di kelas IX SMP, di mana SKN sering mengeluh sulit tidur.

Baca: Kecam Aksi Vandalisme di Tangerang, Wamenag Minta Polisi Dalami Motif Pelaku

Orang tua korban sudah berusaha untuk menyembuhkan kondisi kejiwaan SKN.

Berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari hipnoterapi, rukiyah hingga pendekatan dengan sering beribadah.

SKN juga dilarang keluar apabila tidak didampingi orangtuanya.

"Apa yang dilakukan (vandalisme di mushala) merupakan pelampiasan kekesalan terhadap orang-orang di sekitar yang mengucilkan, menghindarinya," kata Ade.


Kondisi yang terjadi pada SKN juga dibuktikan dengan pemeriksaan oleh psikolog.

Baca: Kasus Vandalisme Musala, Anggota DPR Minta Hati-hati Belajar Agama dari Youtube

Baca: Melakukan Aksi Sendiri, Pelaku Vandalisme Mushala di Tangerang Meyakini Tindakannya Benar

Baca: Fakta Pelaku Vandalisme Musola di Tangerang, Dia Sedang Giat Belajar Agama Lewat Youtube

SKN dinyatakan mengalami depresi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas