ASN Kejari Diduga Dianiaya hingga Tewas, Kaki & Tangan Diikat Lalu Dipukuli, Makamnya Kini Dibongkar
Makam seorang ASN Kejari dibongkar untuk kepentingan autopsi. Korban diduga dianiaya sebeum meninggal.
Editor: Miftah
Dari temuan yang terlihat dokter mengakui kecenderungan korban meninggal akibat gagal pernafasan.
Dirinya menegaskan bagi warga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka agar menyerahkan diri sebelum tindakan tegas, keras dan terukur.
"Segera menyerahkan diri," pungkasnya.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Labuhanbatu, Kumedi, tak menduga anak buahnya Taufik Hidayat meninggal dunia karena karena dibunuh.
Hal itu dikarenakan menurutnya, bawahannya itu dikenal pendiam dan tak banyak bicara bila bekerja.
"Jujur, saya sendiri masih belum percaya kalau Taufik Hidayat itu meninggal dunia karena dikeroyok," ujarnya saat dihubungi T r i bun Medan, Sabtu (3/10/2020) malam.
Pasalnya, ia menganggap Taufik Hidayat memiliki pribadi yang baik dan tidak terlalu banyak bicara.
"Tidak banyak bicara, dia itu pendiam. Diakan bagian TU, bukan jaksa.
Namun walaupun begitu dia tetaplah bawahan saya, dan saya tahu dia," kata Kumedi.
Ia mengatakan bahwa bawahannya itu juga memiliki hak untuk kasusnya diusut hingga tuntas.
Pasalnya menurutnya kepergian bawahannya dikatakan tidak wajar.
"Sebab dia inikan juga warga negara Indonesia yang memiliki hak.
Apalagi dia meninggalnya tidak wajar, dan bisa dibilang kontroversial," katanya.
"Mengapa, karena kita lihat dari pertama kali ditemukan, dia dinyatakan seperti orang gila lari-lari.