Rusuh di Klaten: Penyebab Uang Rp 100 Ribu, Warga Tutup Pintu, hingga Kapolres Bantah Soal Politik
Kerusuhan di Klaten, tepatnya di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten pada Minggu (4/10/2020) malam menjadi sorotan.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan di Klaten, tepatnya di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten pada Minggu (4/10/2020) malam menjadi sorotan.
Penyerangan oleh sekelompok warga itu membuat warga sekitar takut.
Warga disekitar lokasi kejadian ada yang langsung menutup semua pintu dan mematikan lampu rumah.
Pasalnya, puluhan warga tiba-tiba datang pada malam hari membawa tongkat hingga pedang.
Diberitakan TribunSolo.com, penyebab yang melatar belakangi peristiwa tersebut adalah karena hutang Rp 100 ribu.
Baca: Tewas Dianiaya Setelah Dituduh Curi Ponsel, Jenazah Faisal Akhirnya Diautopsi
Awal Mula
TribunSolo.com mengabarkan, sekelompok orang melakukan penyerangan di Dukuh Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten, Minggu (4/10/2020) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian berawal pukul 18.30 WIB.
Kejadian bermula saat empat orang yang mendatangi rumah salah satu warga setempat bernama Ucup.
Kedatangan empat orang itu untuk menangih hutang Rp 100 ribu.
Saat datangi, Ucup meminta agar mereka datang pukul 20.00 WIB.
Namun, keempat orang tersebut tak terima dan menghajar warga tersebut dengan sebatang besi.
Setelah menghajar Ucup, keempat orang itu pergi meninggalkan rumah Ucup.
Sebelum meninggalkan TKP, keempat orang tersebut sempat merusak salah satu gerobak milik warga setempat.