Ketua Ormas Diteror hingga Mobil Strada Triton Dibakar, Pelaku 3 Orang Diberi Upah Rp 19 Juta
Seorang ketua organisasi masyarakat (ormas) bernama Kabul Situmorang menjadi korban teror.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ketua organisasi masyarakat (ormas) bernama Kabul Situmorang menjadi korban teror.
Bahkan, mobil milik warga Rokan Hulu (Rohul) Riau itu sampai dibakar oleh peneror.
Ditreskrimum Polda Riau akhirnya menangkap tiga orang pelaku pembakaran itu.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam menyampaikan bahwa ketiga pelaku berinisial MI, IS dan JH. Ketiga pelaku memiliki peran masing-masing dalam aksi aksi terornya.
Baca: Bioskop Senen Terbakar, Warga Duga Asal Api dari Halte yang Dibakar Massa
"MI perannya sebagai sopir mobil, IS sebagai eksekutor yang membawa bensin. Sedangkan JH sebagai eksekutor yang menyiramkan bensin dan membakar mobil korban," ujar Agung kepada wartawan dalam konferensi pers, Minggu (11/10/2020).
Menurut Agung, ketiga pelaku diupah Rp 19 juta oleh seseorang untuk membakar mobil korban Kabul Situmorang yang merupakan Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Rohul.
Selain tiga pelaku ini, masih ada tiga pelaku lainnya yang sedang diburu oleh Polda Riau.
"Ada tiga orang masih DPO (daftar pencarian orang) berinisial APR, IR dan FIR. Kita minta mereka bertiga untuk segera menyerahkan diri, termasuk orang yang membayar pelaku," kata Agung.
Tak hanya itu, polisi juga memburu orang yang menyuruh enam pelaku untuk meneror ketua ormas tersebut untuk mengungkap motif pembakaran mobil.
Baca: Pengangguran Perkosa Ibu Muda dan Bunuh Anaknya Lalu Bawa Kabur Mayat, Akhirnya Dikepung Warga
"Semua yang terlibat akan kita tindak. Untuk motifnya masih kita dalami," kata Agung.
Aksi teror pembakaran mobil ketua ormas terjadi di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rohul pada 14 September 2020.
Dalam rekaman kamera pengawas atau CCTV, para pelaku terlihat memanjat pagar rumah korban dan membakar mobil Mitsubishi Strada Triton.
Agung mengatakan, para pelaku menerima bayaran awal sebesar Rp 9,5 juta dari seseorang untuk membakar mobil korban.
Pelaku kemudian menyewa sebuah mobil di Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak, Riau, untuk melancarkan aksi terornya.