Mobilnya Dirusak Sekelompok Orang di Puncak, Mantan Anggota DPR RI akan Menghadap Kapolri
Majidi mengatakan, ia baru tancap gas setelah melihat sekelompok orang tersebut meninggalkan area parkir
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, , CIANJUR - Mantan Anggota DPR RI Wa Ode Nur Zainab akan menjadwalkan menghadap Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Ini dilakukan usai mengalami kejadian yang menakutkan bersama stafnya yakni saat mobil yang mereka tumpangi dirusak sekelompok orang tak dikenal.
"Saya akan menghadap Kapolri, beliau sangat konsen dengan operasi premanisme, apa yang saya alami ini tentunya sebagai satu tindakan premanisme yang brutal," kata Wa Ode Nur Zainab di Cianjur, Selasa (13/10/2020).
Wa Ode mengatakan, jadwal bertemu dengan Kapolri akan di lakukan dalam waktu dekat setelah selesai memberikan keterangan di Polres Cianjur.
"Saya rencana awal ke Bandung dulu, setelah itu mungkin," katanya.
Majidi (53), sopir yang berada di dalam Toyota Alphard mengaku panik saat sekelompok orang dengan amarah menghujamkan benda tajam dan batu ke arah mobil.
Baca juga: Ditolak Warga Akhirnya Jenazah Pasien Covid-19 Cianjur Dimakamkan di Pemakaman Khusus
"Saya sedang berada di dalam mobil, saya mau tancap gas ingat dengan majikan saya yang ada di dalam toko, tapi mobil sudah rusak," kata Majidi.
Majidi mengatakan, ia baru tancap gas setelah melihat sekelompok orang tersebut meninggalkan area parkir.
"Saya tancap gas ke arah Polsek Pacet, di situ saya minta tolong bahwa mobil dirusak dan majikan saya masih ada di dalam toko," katanya.
Majidi mengatakan, beberapa anggota polisi langsung menuju halaman parkir Brasco dan melihat sudah banyak orang berkerumun.
Kronologis Kejadian
Mantan anggota DPR RI Wa Ode Nur Zainab mengalami kejadian getir saat berkunjung ke Cianjur. Mobil Toyota Alphard putih miliknya diserang dan dirusak saat parkir di tempat perbelanjaan Brasco, Jumat (9/10/2020).
Atas kejadian tersebut Wa Ode menderita kerugian materi dan imaterial karena nyawa ia bersama stafnya sempat terancam meski di dalam mobil hanya terdapat sopir saat itu.
Atas perlakuan tersebut, Wa Ode bersama stafnya mendatangi Polres Cianjur untuk meminta perlindungan, Selasa (13/10/2020).
Setelah bertemu dengan Kapolres, Wa Ode mengatakan, kronologisnya berawal pada Jumat (9/10/2020) pagi ia ke Cianjur rencana sekalian pulang ke Bandung.
Wa Ode berangkat bersama Bang Joy (driver), La Ode Joko (lawyer d kantor), La Ode Ahmad (staf kantor).
"Kami rencana ingin ke Polres Cianjur untuk suatu urusan," katanya.
Baca juga: Akibat Banjir Bandang Cianjur, 576 Rumah Warga Terendam, Sejumlah Jembatan Rusak
Sebelum ke Polres Cianjur, kata Wa Ode, ia mampir di Resto Bakul Sunda yang ada villanya, terletak di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur.
"Rencana kami mau menginap semalam untuk istrahat dan refreshing buat staf yang agak kelelahan setelah beberapa pekan menyelesaikan perkejaan agak berat," katanya.
Ia mengatakan, setelah istrahat, sore hari sekitar pukuk 15.30 WIB, ia ke daerah Puncak 2, sekitar 3 atau 4 kilometer dari Bakul Sunda, untuk melihat pemandangan Kota Bunga dari ketinggian.
"Untuk menuju Puncak 2, kami melewati jalan raya arah Jonggol. Setiba di jalan yang sudah mulai menanjak, saya dan rombongan melihat ada perkebunan yang diberi beberapa plang bertuliskan PT MPM dan ada suatu tempat yang terlihat seperti pos penjagaan perkebunan. Saat itu kami lihat ada beberapa orang yang berjaga di sekitar pos," katanya.
Ia mengatakan, saat itu di sekitar perkebunan yang sepertinya milik PT MPM ia juga melihat di beberapa tempat ada orang berdiri dengan sepeda motor di samping dan sebagian ada yg duduk di atas mobil. Orang tersebut terlihat memegang HP dan ada juga yang memegang HT.
"Ketika kendaraan kami akan melintas di hadapan orang tersebut, kami melihat orang itu seperti sedang memfoto dan menvideo kami. Saat itu kami tidak curiga apa-apa karena kami hanya sekadar pengguna jalan raya yang kebetulan sedang melintas di depan area perkebunan," ujarnya.
Baca juga: Di Pagelaran Seni Budaya Cianjur, Syarief Hasan Ajak Seniman Jadi Pelopor Pengamalan Empat Pilar
Ia mengatakan, ketika sampai di jalan yang sudah ada pemukiman warga, kami putar kendaraan untuk kembali ke arah resto Bakul Sunda yang saat itu rencananya ia akan terus ke outlet Kampung Brasco untuk membeli sepatu.
"Saat kendaraan kami menyusuri jalan turun dan melewati perkebunan kembali, terlihat orang-orang yang berdiri/berjaga di pos penjagaan perkebunan dan beberapa titik tempat orang berdiri/duduk di atas motor tersebut, ternyata masih menfoto dan menvideo kami. Tapi sekali lagi kami tidak curiga apapun dan kami sama sekali tidak membuka kaca mobil ataupun mengehentikan kendaraan," katanya.
Ia mengatakan , saat itu kendaraannya melaju normal menyusuri jalan raya menuruni puncak sambil kami menikmati pemandangan alam Kota Bunga yang menurutnta sangat indah seperti di Eropa lagu musim semi.
"Ternyata, ketika kendaraan kami melaju menuruni puncak, ada orang yang membuntuti kendaraan kami sambil terus menvideo kami," katanya.
Lalu sesampainya di sekitar Bakul Sunda, La Ode Joko turun dari mobil untuk salat Ashar dan ia ditemani staf dan driver, menuju outlet Kampoeng Brasco untuk membeli sepatu.
"Sampai di Kampoeng Brasco, saya ditemani La Ode Ahmad, masuk dalam outlet. Sementara Bang Joy/driver menunggu di area parkir," katanya.
Lalu sekitar 10 menit berada dalam outlet, ia mendapat laporan dari La Ode Ahmad, bahwa mobilnya dirusak orang-orang. Mendengar hal tersebut ia sangat terkejut dan langsung ke luar outlet.
"Saat itu saya melihat banyak orang sedang berkerumun dan terlihat panik," katanya.
Ia syok banget ketika mendapat info bahwa ada segerombolan orang masuk area parkir outlet dengan membawa golok, samurai dan batu besar yang mendatangi mobilnya.
"Saat keluar dari outlet, mobil saya sudah tidak ada. Ternyata mobil langsung dibawa driver ke Polsek Pacet," katanya.
Tidak lama kemudian, ada polisi mendatangi area parkir outlet, melihat TKP, dan mengambil beberapa batu besar dan pecahan kaca mobil yang berserakan.
"Saat itulah, saya ketahui dari Polisi tersebut bahwa mobil dibawa ke Polsek. Mereka minta saya ke Polsek menumpang mobil polisi," katanya.
"Saya syok banget sampai saat ini. Saya membayangkan bagaimana jika saya berada dalam mobil saat itu. Saya membayangkan bagaimana nasib sopir saya jika tidak segera kabur ke Polsek," katanya.
Ia mengatakan mengalami kerugian yg sangat bersar. Tetapi ancaman terhadap nyawanya, staf dan drivernya sangat mengerikan.
Ia berharap Polres Cianjur bisa segera menangkap pelaku kejahatan tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Buntut Perusakan Mobil, Wa Ode Akan Lapor Kapolri dan Kesaksian Sopir Saat Golok & Batu Hantam Mobil