Pelaku Pembacokan Remaja di Semarang Ditangkap, Ngaku Gelap Mata hingga Salah Sasaran
Pelaku pembacokan seorang remaja di Semarang kini telah ditangkap. Pelaku mengaku gelap mata hingga akhirnya salah sasaran.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Pelaku pembacokan seorang remaja di Semarang kini telah ditangkap.
Pelaku mengaku gelap mata hingga akhirnya salah sasaran.
Polsek Gunungpati berhasil meringkus seorang pelaku pembacokan di Jembatan Besi Semarang Kamis (24/9/2020) silam.
Pelaku yakni Subekan Prasetyo (26) warga Kradenan Lama Kelurahan Sukorejo Gunungpati.
Ia ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Gunungpati di kamar kosnya di kawasan SK Kalibanteng Semarang atau di jalan Taman Sri Kuncoro RT 6 RW 2 Kalibanteng Kecamatan Semarang Barat pada 8 Oktober 2020 pukul 22.30 WIB.
Kapolsek Gunungpati Kompol R Arsadi mengungkapkan, Subekan Prasetyo (26) pelaku pembacokan di dekat Jembatan besi Semarang merupakan seorang residivis yang telah dua kali bolak-balik masuk penjara.
Selain itu, pelaku juga dikenal sebagai pentolan di tempat tongkrongannya.
Baca juga: Penganiaya Anak Angkat Hingga Tewas di Maluku : Saya Pukul karena Melawan Saat Disuruh Makan
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dekat Kandang Ayam, jadi Korban Pembunuhan, Ternyata Sudah Diincar
"Pelaku memang disegani teman-temannya, sebelum dipenjara karena kasus pembacokan ia juga pernah masuk penjara dengan kasus undang-undang darurat karena kepemilikan senjata tajam berupa golok," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/10/2020).
Dijelaskan Kapolsek, setelah melakukan aksi pembacokan tersangka melarikan diri dengan cara berpindah-pindah selama empat kali di seputar wilayah Kota Semarang.
Berkat kesabaran petugas tersangka akhirnya dapat diringkus di kamar kosnya di kawasan SK Kalibanteng.
Polisi juga mengamankan barang bukti satu bilah celurit, satu helm warna biru milik korban MK (16) , satu potong celana panjang milik korban dengan bercak darah, satu sepeda motor Mio warna hitam nomor polisi H 3473 VZ.
"Tersangka ditangkap tanpa perlawanan di kamar kosnya," bebernya.
Dikatakan Kompol Arsadi, kejadian pembacokan terjadi lantaran persoalan utang-piutang antara tersangka dengan saksi bernama Zaki.
Tersangka keburu gelap mata sehingga salah sasaran dengan membacok korban dengan senjata tajam jenis celurit.