Menanti Bertemunya Trena dan Treni, Sang Ayah Menangis, Kembar Bertemu Setelah Ibu Telah Tiada
Trena segera memberitahu orang tua dan saudaranya soal keberadaan perempuan mirip dirinya di TikTok.
Editor: Hendra Gunawan
Enceng mengaku sedih Enok hingga akhir hayatnya tak dipertemukan dengan Treni.
"Tapi ini sudah suratan takdir Yang Mahakuasa. Saya yakin ada hikmah besar dibalik peristiwa ini, dan mudah-mudahan Treni juga sabar menerimanya" ujar Enceng.
Namai Anak Kedua Hampir Sama
Si kembar Trena dan Treni yang terpisah sejak balita selama 20 tahun, kini masing-masing sudah menikah dan sama-sama memiliki dua anak.
Uniknya, walau tak pernah bertemu selama 20 tahun, mereka menamai anak keduanya dengan nama yang hampir sama.
"Saya menamai anak kedua saya Alfan, sedangkan Treni memberi nama anak keduanya Afnan. Nama yang hampir sama," ujar Trena saat ditemui di rumah orang tuanya, di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (19/10/2020).

Trena mengaku sudah sangat ingin bertemu dengan saudara kembarnya itu.
"Tapi semuanya harus terjadwal, kami baru bisa ketemu Kamis (22/10/2020)," katanya.
Trena juga mengaku tak bisa membayangkan pada saat nanti mereka bertemu.
Pasalnya, pertemuan nanti menjadi titik awal mereka mengenali satu sama lain.
"Sejak balita, kan, kami sudah terpisahkan, sehingga sama sekali tidak pernah kenal karena saat nanti ketemu sudah pada menikah, sudah dewasa," ujar Trena.
Namun ia memiliki keyakinan bahwa pertemuan nanti dengan Treni akan menjadi momen maupaun kenangan terindah dalam hidupnya.
"Pokoknya saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertemuan pertama kami nanti. Tapi yang jelas akan menjadi momen dan kenangan terindah hidup kami," kata Trena.
Tak Tahu Punya Saudara Kembar
Saat melakukan chat melalui aplikasi WA dengan Treni (24) kembarannya, Trena (24) mendapatkan kenyataan bahwa Treni selama ini tak mengetahui bahwa ia memiliki kembaran.
"Ketika kami pertama kali chattingan melalui WA, Treni bilang tak memiliki kembaran. Makanya ia sangat kaget begitu melihat foto saya dan saya bilang bahwa saya kakak kembarnya," kata Trena, saat ditemui di rumah orang tuanya, di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (19/10).
Seperti diketahui, Trena dan Treni yang terpisah selama 20 tahun, tak sengaja dipertemukan setelah video Treni tayang di aplikasi TikTok, Senin (12/10/2020).
Keluarga Trena di Tasikmalaya yang selama 20 tahun berupaya melacak keberadaan Treni, kemudian berupaya mencari nomor HP Treni di berbagai akun miliknya.
Nomor HP Treni akhirnya bisa diketahui dan Trena pun langsung melakukan kontak dengan Treni.
Menurut Trena, saat mereka chat diketahui ternyata Treni tidak mengetahui kalau ia memiliki kakak kembar.
"Selama ini kedua orang tua angkatnya ternyata tidak memberi tahu bahwa Treni memiliki saudara kembar. Makanya ia bingung dan syok," ujar Trena.
Untuk memberikan kesempatan kepada Treni, Trena pun menyudahi kontak dan bilang akan melakukan video call Senin malamnya.
"Seusai janji, saya pun kembali mengontak Treni melalui video call WA. Perasaan saya tidak menentu. Begitu pula Treni yang terlihat di layar HP. Maklum ini kali pertama kami bertatap muka walau baru melalui layar HP, setelah 20 tahun terpisah," ujar Trena.
Setelah berkomunikasi cukup intens termasuk memperlihatkan bukti-bukti, Treni akhirnya percaya bahwa Trena adalah saudara kembarnya.
"Saya sarankan agar Treni segera memberitahu kedua orang tua angkatnya. Tapi Treni sempat ragu karena ia khawatir melukai kedua orang tua angkatnya yang selama ini sangat menyayanginya," ujar Trena.
Tapi akhirnya Trena mendapat kabar dari Treni bahwa ia sudah berkomunikasi dengan orang tua angkatnya dan mereka pun akhirnya berterus terang soal status Treni.
"Kami sepakat akan melakukan pertemuan Kamis (22/10/2020) di Tasikmalaya. Treni akan naik kereta dari Blitar, kota yang selama ini ia tinggali dan tiba di Tasik Kamis subuh," kata Trena, seraya berharap pertemuan itu bisa terlaksana, karena ia sangat merindukan Treni.
Keduanya terpisahkan sejak usia 2 bulan saat orang tua mereka bertransmigrasi ke Maluku.
Saat terjadi kerusuhan Maluku tahun 1999 keluarga Trena kembali ke Tasikmalaya.
Tapi Treni dibawa orang tua angkatnya. (Firman Suryaman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tangis Enceng Saat Treni Ditemukan, Ingat Mendiang Istri, Sebelum Meninggal Lihat Treni Masuk Rumah