Pria 64 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Gara-gara Penyakitnya yang Tak Kunjung Sembuh
Seorang pria 64 tahun ditemukan tewas gantung diri. Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena penyakit menahunnya yang tak kunjung sembuh.
Editor: Miftah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Anung Bayuardi
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria 64 tahun ditemukan tewas gantung diri.
Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena penyakit menahunnya yang tak kunjung sembuh.
Padahal korban sudah mencoba berbagai pengobatan.
Sosok Ri (64), warga Lampung Utara, yang tewas gantung diri, terbilang cukup baik dan ramah, serta bermasyarakat.
Seorang warga Dusun Talang Batin 2, Desa Kali Cinta, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, Ri (64) ditemukan tewas tergantung di kandang kambing, Senin, 19 Oktober 2020 sekira pukul 11.00 WIB.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Desa Kali Cinta, Lampung Utara, Sp.
“Orangnya bergaul dengan tetangga,” kata Sp, saat ditemui di rumah duka, Senin, 19 Oktober 2020.
Baca juga: Seorang Pria Nekat Berbuat Asusila pada Nenek 70 Tahun di Tengah Pasar, Babak Belur Dihajar Massa
Baca juga: Seorang Suami Tega Bunuh Istri yang Sedang Hamil, Pelaku Kini Dituntut Penjara Seumur Hidup
Baca juga: Viral Video Ambulans Angkut Hantaran Pernikahan, 2 Orang Pakai APD Terlihat Mengangkat Seserahan
Namun, kata Sp, semenjak mengalami sakit, kondisi kesehatan Ri memang menurun.
Penyakit yang dideritanya pun sudah menahun.
Keluarga, ucap Sp, sudah membawanya berobat, baik secara medis maupun secara alternatif.
Namun, sakit yang diderita korban tidak kunjung sembuh, sampai akhirnya korban ditemukan meninggal dunia hari ini.
“Korban (Ri) ini sakitnya sudah komplikasi. Jadi bukan satu saja,” jelas Sp.
Salah seorang tetangga korban, Er mengatakan, meskipun sudah berusia lanjut, namun tidak membuat hidup korban bermasyarakat berkurang.
Ri, imbuh Er, selalu hadir dalam setiap kegiatan atau hajatan yang digelar oleh tetangganya.
Keluarga korban untuk saat ini masih dalam keadaan berduka, sehingga belum bisa diminta keterangannya.
Para tetangga serta sanak saudaranya sudah mulai berdatangan ke rumah duka, untuk memberikan doa kepada korban Ri.
Tolak Autopsi
Keluarga korban tidak mengharapkan jenazah Ri yang tewas gantung diri, untuk dilakukan autopsi.
Mereka menandatangani surat pernyataan.
“Jenazah tidak diautopsi. Itu permintaan dari keluarga,” kata Bripka Untung, kaur Identifikasi Polres Lampung Utara, Senin 19 Oktober 2020.
Bahkan, tenaga medis berpakaian lengkap alat pelindung diri dari puskesmas Madukoro sudah tiba di rumah duka, untuk membawa ke rumah sakit.
Namun, karena tidak ingin diautopsi, maka tenaga medis tersebut langsung kembali ke puskesmas.
“Korban akan langsung dimakamkan oleh keluarga,” ujarnya.
Tidak Ada Firasat
Menantu korban, AS (38) menceritakan, tiga bulan sebelum meninggal, ayah mertuanya tersebut sempat berobat ke pengobatan alternatif.
Tetapi penyakit yang dirasanya tidak kunjung sembuh.
Selain berobat ke alternatif, korban juga bersama keluarganya sudah berobat ke dokter dan rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.
Tetapi lagi-lagi tak ada hasilnya.
AS menduga karena hal tersebut, ayah mertuanya ini mengambil langkah jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
“Mungkin itu (sudah berobat) tapi belum sembuh yang menyebabkan korban nekat akhiri hidupnya,” jelas AS.
Ia mengaku tidak ada firasat apapun, ketika mendapat kabar dari keluarga soal kematian ayah mertuanya itu.
Baca juga: Ibu Muda Korban Pemerkosaan Segera Keluar dari RS, Numpang Sementara, Belum Tempati di Rumahnya Lagi
Baca juga: Seorang Kakek 77 Tahun Cabuli Gadis Remaja hingga Hamil 5 Bulan, Korban Diancam, Kini Merasa Trauma
Baca juga: Siswi SMA Minum Racun Serangga, Awalnya Diduga Terbebani Tugas Daring, Disdik Duga Ada Motif Asmara
Anggota identifikasi Polres Lampung Utara langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Ri yang ditemukan tewas gantung diri, Senin 19 Oktober 2020.
Mereka melakukan pengambilan sidik jari korban, kemudian mengambil foto di tempat kejadian.
Setelah itu mengamankan barang bukti berupa tali tambang, yang dipakai korban untuk mengakhiri hidupnya.
“Kami sudah olah TKP, termasuk mengamankan alat yang dipakai korban (gantung diri), dan pakaian korban,” jelas Bripka Untung, kaur Identifikasi Polres Lampung Utara.
Untuk penyebab korban Ri mengakhiri hidupnya, Bripka Untung menduga, korban memiliki penyakit komplikasi yang tak kunjung sembuh.
Diduga alami depresi hingga mengambil jalan pintas dengan gantung diri.
“Keterangan dari pihak keluarga korban punya riwayat sakit kepala yang sudah di deritanya sejak setahun terakhir,” jelasnya.
Ditemukan Gantung Diri
Seorang warga Dusun Talang Batin 2, Desa Kali Cinta, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, Ri (64) ditemukan tewas tergantung di kandang kambing, Senin, 19 Oktober 2020 sekira pukul 11.00 WIB.
AS (38), menantu korban menceritakan, dirinya tidak mengetahui persis peristiwa tersebut.
Namun diberitahukan oleh keluarganya, jika bapak mertuanya ditemukan tewas gantung diri.
“Saya kurang tahu gimana kronologinya. Tapi yang temukan pertama ibu mertua, Sm (56),” jelas AS.
Kemudian, ibu mertuanya berteriak ketika melihat suaminya tewas gantung diri, di kandang kambing yang letaknya di belakang rumah.
Tetangganya yang mendengar langsung membantu menenangkan Sm.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Korban Tewas Gantung Diri di Lampung Utara Dikenal Bergaul dan Ramah Bermasyarakat