Sungai Bengawan Solo Tercemar Lagi, PDAM Blora Stop Distribusi Air
Dijelaskan Yan, semula kadar air yang tak layak tersebut belum bisa disterilkan menggunakan metode pengolahan secara fisika dan kimiawi.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah tercemar sehingga membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Blora terpaksa menghentikan pendistribusian air bersih.
Ini mengkibatkan 12.000 sambungan rumah (SR) atau pelanggan di lima Kecamatan tak bisa menikmati air PDAM.
Dirut PDAM Blora Yan Riya Pramono menyampaikan penyaluran air bersih dari olahan sumber air baku, Sungai Bengawan Solo mandek selama dua hari atau sejak Sabtu (17/10/2020) akibat kandungan kekeruhan air dan tingkat kepekatan warna air di atas standar normal.
"Kadar kekeruhan mencapai 24,3 NTU dan warna kepekatan mencapai 480 PCU. Warna air menghitam. Karena air terkena polusi sehingga off produksi sejak Sabtu kemarin. Dan Alhamdulilah siang ini sudah bisa mulai kita distribusikan ke 12.000 pelanggan di wilayah Kecamatan Cepu, Sambong, Jiken, Jepon dan Blora," kata Yan saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Wakil Ketua DPRD Pekalongan Meninggal Dunia
Dijelaskan Yan, semula kadar air yang tak layak tersebut belum bisa disterilkan menggunakan metode pengolahan secara fisika dan kimiawi.
Hanya saja, sejak Senin siang kekeruhan dan kepekatan air Sungai Bengawan Solo tersebut terpantau berangsur normal.
"Air baku ini tidak semerta-merta dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Namun air baku akan mengalami proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjaga kualitas dari air tersebut. Siang ini air baku sudah normal dan kembali kami olah untuk didistribusikan," terang Yan.
Untuk diketahui, pencemaran Sungai Bengawan Solo sudah berkali-kali terjadi.
Baca juga: Tersingkir Secara Tragis di Empat Musim Terakhir, Koeman: Barcelona Bukan Favorit Liga Champions
Pada November 2019, Sungai Bengawan Solo menjadi perhatian publik usai isu pencemaran limbah alkohol ciu.
Setelah itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat tim khusus dari Pemprov Jateng untuk melakukan kajian kuantitatif.
Dari hasil kesimpulan sementara pengkajian yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah, disebutkan Sungai Bengawan Solo tercemar berbagai limbah industri mulai dari limbah tekstil, minuman beralkohol ciu, hingga kotoran dari peternakan babi. (Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sungai Bengawan Solo di Blora Menghitam, PDAM Blora Berhenti Suplai Air 2 Hari"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.